Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengaku heran dengan keberadaaan kepala daerah yang masih tertangkap karena terlibat kasus suap dalam proyek pengadaan barang dan jasa.
Hal itu disampaikan Firli terkait penetapan Bupati Sidoarjo Saiful Illah sebagai tersangka setelah tertangkap tangan tim penindakan KPK di Sidoarjo, Selasa (7/1/2020) lalu.
Firli pun mengaku tidak senang masih ada kepala daerah (Saiful Illah) maupun pejabat yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Saya heran masih ada kepala daerah main-main dalam proyek pengadaan barang dan jasa. Saya akui saya tidak happy ada kepala daerah atau pejabat terjaring OTT," kata Firli dalam acara 'Implementasi pengadaan barang dan jasa serta sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) 80 Tahun 2019' di Grand City Surabaya, Kamis (9/1/2020).
Baca Juga: Soal OTT KPK di Bawah Kepemimpinan Firli, DPR: Bagus Tapi Jangan Keasyikan
Firli menegaskan, ada tiga fokus tugas KPK dalam pencegahan korupsi. Diantaranya, pada pelayanan publik dan tata niaga. Pelayanan publik ini salah satunya terkait perizinan usaha, izin prinsip, penggunaan dan alih fungsi lahan.
"Kepala daerah harus mampu menciptakan iklim usaha yang kondusif. Jangan persulit perizinan. Presiden mengingatkan, berikan karpet merah pada investor," terangnya.
"Saya juga mengingatkan agar kepala daerah dalam melakukan mutasi dan rotasi jabatan pegawai harus transparan. Jangan sampai ada deal-deal tertentu."
Kontributor : Achmad Ali
Baca Juga: Terjaring OTT, Bupati Sidoarjo Korban Pertama KPK di Era Firli Bahuri