Komisi II: OTT Komisioner KPU, Peringatan Keras Bagi Penyelenggara Pemilu

Rabu, 08 Januari 2020 | 19:55 WIB
Komisi II: OTT Komisioner KPU, Peringatan Keras Bagi Penyelenggara Pemilu
Wakil Ketua Komisi II H Muhammad Arwani Thomafi (Youtube DPR RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Arwani Thomafi menyatakan keprihatinan atas tertangkapnya Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (8/1/2020).

Mewakili Komisi II, Arwani mengatakan pihaknya mendukung terus upaya KPK dalam menegakan hukum di lingkungan penyelenggara Pemilu, termasuk KPU.

"Kami prihatin atas OTT oleh KPK yang menimpa salah satu komisioner KPU. Peristiwa ini sungguh mengejutkan kita semua," ujar Arwani kepada wartawan pada Rabu (8/1/2020).

Atas kejadian OTT komisioner KPK, Komisi II meminta agar KPU baik di pusat dan daerah untuk tetap fokus dalam menyiapkan penyelenggaraan tahapan Pilkada serentak 2020. Ia juga berharap, OTT tersebut menjadi peringatan keras bagi para pejabat di lingkungan KPU.

Baca Juga: Tak Percaya Wahyu Setiawan Kena OTT, Ketua KPU Datangi KPK

"Peristiwa OTT yang menimpa komisioner KPU ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh stakeholder penyelenggara pemilu untuk memastikan bekerja sesuai dengan koridor hukum dan etik," katanya.

Diketahui, Wahyu Setiawan, komisioner KPU, terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (8/1/2020).

"Iya siang tadi KPK OTT kepada yang diduga seorang komisioner KPU berinisial WS," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Aksi operasi tangkap tangan terhadap komisioner KPU itu diakui oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

"Kami melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang sedang melakukan tindak pidana korupsi berupa suap," ujar Firli.

Baca Juga: Wahyu Setiawan Terjaring OTT, 3 Komisioner KPU Lainnya Sambangi KPK

Firli juga belum mau menjawab apakah ada anggota DPR RI juga yang ikut terjaring OTT tersebut.

"Kami masih bekerja. Ya, mas di Jakarta," kata Firli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI