Suara.com - Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian memastikan, hubungan negaranya dengan Indonesia tetap berjalan baik setelah terdapat ketegangan lantaran klaim zona ekonomi eksklusif perairan Natuna.
“Kami punya hubungan yang sangat baik di banyak area tapi teman baik kadang punya perspektif yang berbeda,” katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Xiao mengatakan, Indonesia dan China pasti mampu menyelesaikan masalah tersebut melalui komunikasi yang tetap terjalin dengan baik.
“Kami bisa menyelesaikan masalah ini. Kami memiliki komunikasi yang baik dan saya pikir masalah kami akan terselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga: Panas Indonesia-China, TNI Kirim Pesawat Tempur F-16 ke Natuna
Xiao pun memastikan, isu Natuna tidak akan memengaruhi hubungan ekonomi antara kedua negara, termasuk terkait investasi China ke Indonesia.
“Saya tak berpikir demikian (memengaruhi hubungan ekonomi). Enggak-enggak (memengaruhi investasi China ke Indonesia),” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan proses diplomasi antara Indonesia dan China terkait isu Natuna membutuhkan waktu.
“Enggak ada tuh, baik baik saja Pak Dubes ini. Kan kakak beradik juga suka ada gesekan. Semua diplomasi itu kan panjang ceritanya,” ujarnya.
Luhut menyebutkan China tidak pernah meminta Indonesia untuk menjual kedaulatan Indonesia dengan investasi.
Baca Juga: Menkopolhukam: 470 Nelayan Daftar untuk Dikirim ke Natuna
“China pun tidak pernah minta kepada kita supaya men-trade off antara kedaulatan kita dengan investasi, enggak ada urusan dengan itu. Kedaulatan is kedaulatan,” katanya.
Sebelumnya pada Rabu (8/1), Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau dalam rangka kunjungan kerja.
Presiden Joko Widodo memastikan bahwa wilayah Natuna merupakan teritori NKRI sehingga tidak perlu lagi ada pihak yang meragukannya.