Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan memeriksa Supervisor Departemen Perikatan Desk Hukum Perum Perindo, M. Rezza Septhio dalam kasus suap kuota impor ikan tahun 2019.
Rezza akan diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Risyanto Suanda (RSU).
"Kami periksa Rezza sebagai saksi untuk tersangka RSU (Risyanto Suanda)," ujar Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan, Ali Fikri, Rabu (8/1/2020).
Selain Rezza, KPK juga memanggil Supervisor Divisi Pelabuhan Badarudin; Kadiv Pengembangan Usaha Perum Perindo Agung Pamujo; dan Kepala Divisi Pengelolaan Aset Perum Perindo Wenny Prihatini.
Baca Juga: Kasus Suap Impor Ikan, KPK Periksa 3 Petinggi Perum Perindo
Mereka pun akan diperiksa dalam kapasitas saksi untuk tersangka Risyanto.
Untuk diketahui, selain Risyanto KPK turut menetapkan tersangka Direktur PT. Navy Arsa Sejahtera, Mujib Mustofa (MMU). Risyanto Diduga meminta uang sebesar 30 ribu dolar AS kepada Mujib Mustofa untuk keperluan pribadinya.
Risyanto diduga meminta uang tersebut melalui perantaranya berinisial ASL di sebuah hotel di bilangan Jakarta Selatan.
RSU meminta MMU untuk menyerahkan uang tersebut kepada perantaranya ASL. ASL akan menunggu di lounge hotel tersebut pada tempat duduk yang sama dengan yang sedang RSU duduki saat itu.
Setelah uang tersebut diterima Risyanto, Mujib memberikan informasi jenis ikan dan jumlah yang diimpor. Sekaligus commitment fee yang akan diberikan kepada pihak Perum Perindo untuk setiap kilogram ikan yang diimpor.
Baca Juga: Kasus Impor Ikan, Penyuap Dirut Perum Perindo Segera Disidang
Commitment fee yang disepakati adalah sebesar Rp 1.300. KPK juga akan mendalami dugaan penerimaan sebelumnya dari perusahaan importir lain yaitu sebesar USD 30 ribu, SGD 30 ribu dan SGD 50 ribu.