Reaksi Mahasiswa Indonesia di Inggris Soal Kasus Reyhnard Sinaga

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 08 Januari 2020 | 11:26 WIB
Reaksi Mahasiswa Indonesia di Inggris Soal Kasus Reyhnard Sinaga
Reynhard Sinaga disebut sebagai pelaku pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris (PPI UK) Stella C Noe mengatakan kasus yang dihadapi Reynhard Sinaga, (36), salah seorang mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Manchester, cukup memprihatinkan.

Reynhard Sinaga, oleh Pengadilan Manchester dijatuhi hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah melakukan perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria dalam 159 kasus. Tindak kejahatan ini dilakukan selama rentang waktu sekitar dua setengah tahun.

“Saya Ikut merasakan kepedihan yang dialami para korban yang begitu banyak,” ujar Stella C Nau, di London, Selasa.

Kasus Reynhard Sinaga menjadi perhatian publik di Inggris. Media massa di Inggris seperti Daily Mail menurunkan berita tentang Reynhard Sinaga di halaman muka begitupun dengan media lainnya dalam dua hari terakhir ini.

Baca Juga: BNN Sebut GHB yang Dipakai Reynhard Sinaga Sebagai Narkotika Jenis Baru

"How the world's worst rapist Reynhard Sinaga - who attacked 195 men - came to UK from a 'very rich' family in Indonesia while his property tycoon father who didn't know he was gay tried to marry him to a woman," tulis Daily Mail di halaman mukanya, pada Selasa lengkap dengan photo Reynhard Sinaga yang diapit oleh kedua orang tuanya.

Stella C Nau yang tengah menuntut ilmu di Goldsmiths, University of London dengan mengambil studi Komunikasi Politik, mengatakan kasus ini memang sulit, tapi sebagai pelajar yang juga tengah menuntut ilmu di Inggris, Stella mengatakan bahwa ia pun sangat menghormati proses hukum keputusan pengadilan Inggris. Ia juga menghargai bimbingan yang diberikan KBRI London terhadap hak-hak Reynhard Sinaga sebagai warga negara Indonesia.

"Semua upaya sudah dilakukan,” ujarnya.

Ia berharap para pelajar dan mahasiswa tidak merasa takut dan tetap kuliah dan belajar serta melakukan aktivitas di kampus seperti biasa. Apalagi kasus yang menimpa Reynhard, yang telah lama berada di Inggris, sudah cukup panjang prosesnya, yaitu sejak tahun 2017.

Dikatakannya dalam kepengurusan PPI UK saat ini 2019-2020, pihaknya tidak mengenal sosok Reynhard Sinaga. Pengurus sebelumnyajuga tidak ada yang mengenal dan tidak berkomunikasi dengan Reynhard, tambahnya.

Baca Juga: Korban Predator Seks Reynhard Sinaga Terus Bertambah

Sepertinya Reynhard kurang bergaul dengan teman-teman sesama pelajar Indonesia yang ada di Manchester maupun di Leeds, Inggris, ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI