SBY Minta Pemimpin Dunia Tidak Abstain dengan Konflik AS - Iran

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 08 Januari 2020 | 09:08 WIB
SBY Minta Pemimpin Dunia Tidak Abstain dengan Konflik AS - Iran
Susilo Bambang Yudhoyono. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun dia mengingatkan, ada satu hal yang mungkin luput dari percaturan para pengamat geopolitik dan hubungan antar bangsa yang mungkin akan sangat menentukan akhir dari kemelut berintensitas tinggi di Timur Tengah ini.

SBY mengaku tidak yakin, paling tidak untuk saat ini, jika Presiden Trump maupun Ayatollah Khamenei dan Presiden Rouhani benar-benar siap dan sungguh ingin berperang.

"Pasti para pemimpin itu sangat menyadari bahwa di belakangnya ada puluhan bahkan ratusan juta manusia yang dipimpinnya. Mereka juga tahu keputusan dan tindakan yang akan diambil akan berdampak pada situasi kawasan secara keseluruhan, bahkan dunia. Mereka juga tidak ingin punya legacy yang buruk dalam biografinya masing-masing jika keputusan dan pilihannya salah," yakin SBY.

Dengan alasan itu semua, SBY meyakini pilihan yang diambil para pemimpin dunia akan sangat rasional dan "bermoral". Artinya, perang terbuka di antara kedua negara bukanlah pilihan utama.

Baca Juga: Iran Tabuh Genderang Perang, Terbitkan UU Sebut Tentara AS sebagai Teroris

Menurut dia, sangat mungkin ketegangan bahkan permusuhan yang sangat memuncak ini akan berakhir dengan sebuah kesepakatan besar strategis yang adil.

"Tentu ada take and give diantara mereka. Elemennya bisa soal sanksi ekonomi, pengembangan nuklir Iran, atau komitmen untuk tidak saling menyerang aset dan objek militer masing-masing," jelasnya.

SBY mengajak seluruh pihak membiarkan para pemimpin kedua negara menentukan dan memilih bentuk kesepakatannya bersama.

Dunia dan sejarah menurut dia, harus memberikan kesempatan kepada keduanya. Namun di sisi lain pemimpin dunia juga harus mendorong dan mempersuasi agar solusi indah itu terjadi, bukan sebaliknya merintangi dan memprovokasi untuk tidak terjadi.

"Siapa tahu sejarah menyediakan peluang baru bagi hubungan antara Amerika Serikat dan Iran. Siapa tahu para pemimpin di kedua negara penting ini tergerak untuk berpikir out of the box, misalnya membangun paradigma dan cara pandang baru dalam hubungan bilateralnya di masa depan," urainya.

Baca Juga: Panas AS - Iran, Indonesia Bersiap Evakuasi Ratusan WNI dari Iran dan Irak

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI