Suara.com - Tim Pusat Laboratoriun Forensik Bareskrim Polri memastikan, rumah toko atau ruko minimarket Alfamart di Jalan Letjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat yang ambruk ternyata sudah berdiri sejak 1995.
Kepastian itu didapat dari keterangan pemilik gedung, BB (59) dalam pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (7/1/2020) hari ini.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Teuku Arsya Khadafi mengatakan, BB mengaku membeli gedung itu pada tahun 1997 silam dari hasil lelang salah satu bank swasta di Jakarta.
"Terus kalau dilihat datanya, gedung tersebut dibangun tahun 95. Jadi, umurnya memang sudah cukup lama sekitar 25 tahun," kata Teuku Arsya Khadafi, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/1/2020).
Baca Juga: Sopir Ojol Korban Alfamart Ambruk, Kini Bingung Bayar Biaya Rumah Sakit
Sementara Kepala Bidang Balistik Metalurgi san Forensik (Balmetfor) Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Ulung mengatakan, hasil pemeriksaan pada Selasa, gedung masih belum stabil sehingga tetap berbahaya.
"Kondisinya masih tidak stabil, masih kemungkinan adanya pergerakan dari reruntuhan bangunan yang bisa membahayakan kalau dilakukan pemeriksaan," kata Ulung.
Kondisi itu membuat Tim Puslabfor hingga pagi ini baru bisa memeriksa puing-puing beton dan besi pondasi yang ditemukan hasil bahwa bangunan mengalami korosi akibat rembesan air selama bertahun-tahun.
"Itu proses korosinya sudah berlangsung lama, kemungkinan terjadi kebocoran sehingga air bisa masuk ke struktur beton karena bajanya yang dipakai adalah baja polos, baja karbon rendah, itu gampang alami korosi," jelasnya.
Sebelumnya, ruko Alfamart setinggi empat lantai di Jalan Brigjen Katamso RT. 04 RW. 09, Kelurahan, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat roboh pada Senin (6/1/2020) sekitar pukul 09.10 WIB.
Baca Juga: Awas! Ruko Alfamart Ambruk di Slipi Belum Aman Didekati
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebut, gedung mulai roboh berawal dari lantai tiga dan kemudian merembet ke lantai dasar. Dari keterangan saksi, gedung sudah miring sejak dua tahun lalu.
Dari data yang dihimpun, tiga korban telah dibawa ke RSUD Tarakan yakni Febriani (27), warga Tanjung Duren Raya Nomor 2 RT 10/2 Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kemudian, Muhammad Iqbal (37), warga Jalan Mangga IV, RT 001/02, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Serta, Ervan Juliansyah (52) Kampung Gaga, Jalan Amil Abas Nomor 92 RT 01 RW 01, Larangan Selatan, Tangerang.