Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan enam hari pasca banjir awal tahun 2020, genangan air masih terlihat di wilayah Jakarta Barat. Genangan air tersebut berkisar 10 hingga 30 sentimeter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengatakan hal itu berdasar data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per hari ini, Selasa (7/1/2020) pukul 18.00 WIB.
"Beberapa wilayah sudah tidak ada genangan air, hanya Jakarta Barat yang masih ada genangan air dengan Tinggi Muka Air (TMA) menurun, yang semula 20-60 cm menjadi 10-30 cm," kata Agus lewat keterangan resmi yang diterima Suara.com, Selasa (7/1/2020).
Sementara itu, Agus menyampaikan jumlah pengungsi akibat banjir dan tanah longsor kekinian pun terus mengalami penurunan. Agus menyebut total jumlah pengungsi banjir dan tanah longsor yang terdata saat ini berjumlah 13.993 jiwa.
Baca Juga: Diperiksa Polisi soal Banjir, Kasudin SDA Jakbar: Bukan Jakarta Doang kan?
"Jumlah pengungsi terus mengalami penurunan yang semula 14.535 jiwa menjadi 13.993 jiwa," ujarnya.
Agus kemudian menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan curah hujan tinggi yang akan berlangsung sepekan kedepan. Sebab, kata dia, berdasar prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) siklus cuaca ekstrem masih akan berlangsung dan berulang hingga pertengahan Februari.
"Walaupun telah kembali ke rumah masing-masing dan melanjutkan aktivitas, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan curah hujan tinggi yang masih akan berlangsung sepekan kedepan," katanya.