Keduanya dibawa ke RSUD Tarakan sekitar 30 menit setelah gedung runtuh. Di Tarakan, Iqbal dan korban lainnya sempat mendapat perawatan di IGD. Mereka sempat tidak sadarkan diri. Hasil pemeriksaan atas Iqbal menunjukkan ada pergeseran pada tulang tangan kanannya. Ia merasakan nyeri dari pundak ke bawah.
"Tangan kanan tidak bisa digerakan, kiri bisa," kata Novi menceritakan kondisi suaminya.
Iqbal yang baru 4 bulan terakhir menjadi pengemudi ojek online hampir pasti tidak bisa melanjutkan pekerjaannya di waktu-waktu mendatang. Beberapa teman sesama pengemudi Gojek sudah menengoknya di RSUD Tarakan. Namun, mereka tidak sampai hati untuk mengabarkan nasib motor Vario bernopol AD 4689 Q yang dikendarai Iqbal, yang Selasa sore dihancurkan bersama puing-puing runtuhan.
"Itu sebenarnya motor adik. Saya enggak tega ngasih tahu ke Iqbal, khawatir dia makin syok," kata Novi.
Baca Juga: Roboh, Roku Alfamart di Slipi Ternyata Tak Kantongi IMB dan Izin Usaha
Motor yang dikendarai Iqbal bersama beberapa motor yang menjadi korban runtuhan tidak bisa dibawa, bahkan disatukan dengan puing runtuhan.
Sampai sekarang tidak ada perwakilan dari pengelola atau pemilik gedung yang beritikad baik menjenguk korban runtuhan ke RSUD Tarakan. Selama ini, Iqbal dan Novi tinggal di rumah kontrakan di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, bersama seorang anak mereka, Ano, yang baru berusia 5 tahun.