'Saya Syok', Curhat Jurnalis Inggris Peliput Kasus Reynhard Sinaga

Selasa, 07 Januari 2020 | 17:26 WIB
'Saya Syok', Curhat Jurnalis Inggris Peliput Kasus Reynhard Sinaga
Reynhard Sinaga (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus kejahatan seksual pemuda Indonesia, Reynhard Sinaga, memantik sorotan publik Inggris--terutama Manchester--dan juga dunia. Salah satu media yang getol mengabarkan kasus itu adalah surat kabar Manchester Evening News.

Beth Abbit, jurnalis peliput perjalanan kasus tersebut, berkicau harus menunggu selama lebih dari 1 tahun untuk menggarap cerita Reynhard Sinaga. Setiap hari, imbuhnya, dia duduk di pengadilan untuk mengawal kasus tersebut.

Pun, dalam cuitannya melalui akun @BethAbbitMEN, Beth Abbit mengucapkan memberikan apresiasi kepada atasan dan tempatnya bekerja karena telah memberikan kesempatan serta kebebasan, salah satunya untuk mengawal kasus Reynhard.

"I should mention that my bosses at @MENnewsdesk gave me time to cover the Reynhard Sinaga case properly, allowing me to sit in court each day, even though they had to wait more than a year for the story. Great to work for a paper that gives you that freedom," cuit Beth seperti dikutip Suara.com dari akun Twitter pribadinya, Selasa (7/1/2020).

Baca Juga: Korban Reynhard Sinaga Rentan Alami Gangguan Jiwa, Ini Penjelasan Psikiater

(Saya harus memberikan apresiasi kepada atasan-atasan saya di @MENnewsdesk yang telah memberikan waktu untuk meliput kasus Reynhard Sinaga dengan benar, mengizinkan saya untuk duduk di pengadilan setiap hari, meski mereka mesti menunggu lebih dari 1 tahun untuk cerita ini. Senang bisa bekerja dengan surat kabar yang memberikan kami kebebasan--red)

Melalui cuitan, Beth Abbit mengaku mengikuti kasus Reynhard Sinaga melalui pengadilan selama lebih dari 18 bulan. Dia mengaku syok dengan apa yang didengarnya di depan muka pengadilan.

"I followed this case through court for over 18 months - I was utterly shocked by what I heard. The young men who testified against vile rapist Reynhard Sinaga showed immense bravery and the @gmpolice officers who brought him to justice did an incredible job," cuit Beth.

(Saya mengikuti kasus ini melalui sidang selama lebih dari 18 bulan. Saya benar-benar syok dengan apa yang saya dengar. Seorang pemuda yang bersaksi melawan pemerkosa keji Reynhard Sinaga menunjukkan keberanian. Polisi yang membawanya ke meja hijau pun melakukan tugas yang sangat baik--red)

Baca Juga: Reynhard Sinaga Sempat Akan Dijodohkan dengan Wanita Indonesia

Banyak kolega yang memberikan pujian terhadap hasil kerja Beth dalam mengawal kasus ini dan ada pula yang berempati karena Beth mesti duduk setiap hari lalu mengetik semua ceritanya tersebut.

"Well done. Can't imagine how difficult it must have been to sit through all of that and type it all out - but you've done a marvelous job of it," ujar Joe Pagnelli lewat akun @joepagnelli, salah satu kolega Beth.

(Kerja yang bagus. Tak terbayangkan betapa sulitnya pasti harus duduk melalui semua sidang tersebut dan mengetiknya. Tapi kamu telah menyelesaikan pekerjaan itu dengan sangat baik--red)

Beth pun menjawab, "Thanks Joe. I had a far easier job than the jurors who sat through hours of horrific evidence. Thankfully the police have sorted out specialist support for jurors and victims."

(Terima kasih Joe. Pekerjaan saya lebih mudah ketimbang para juri yang harus duduk melalui sidang kasus mengerikan itu selama berjam-jam. Terima kasih kepada polisi yang telah memberikan dukungan spesial kepada juri dan para korban--red)

Salah seorang akademisi bernama Gill Mountford-Webster memuji artikel Beth terkait kasus Reynhard Sinaga. Warganet itu tak percaya dengan apa yang dibaca dan menilai kejahatan yang dilakukan Reynhard Sinaga sangat keji.

"I’ve just read your articles and I couldn’t believe what I was reading. Utterly horrific crimes. Credit to you, the jurors, the police and most importantly the victims for prosecuting," cuit Gill Mountford-Webster, pengguna akun Twitter @GLMountford.

(Saya baru saja membaca artikelmu dan saya tidak habis pikir dengan apa yang saya baca. Benar-benar kejahatan mengerikan. Apresiasi untuk kamu, juri dan polisi serta yang terpenting para korban yang menuntut--red)

Menjawab cuitan tersebut, Beth Abbit juga merasa tidak habis pikir. Selain kerja polisi dan jaksa penuntut, Beth Abbit juga memuji keberanian para korban yang bersaksi.

"It really is unbelievable. Police and prosecutors did an excellent job. Victims were incredibly brave," cuit Beth.

(Ini benar-benar tidak bisa dipercaya. Polisi dan para jaksa penuntut melakukan pekerjaan yang baik. Para korban pun sangat berani--red)

Untuk diketahui, Reynhard Sinaga saat ini menjalani hukuman 30 tahun penjara karena 159 serangan, termasuk 136 pemerkosaan, delapan percobaan perkosaan dan 15 serangan tidak senonoh terhadap 48 korban. Empat uji coba perkosaan diadakan selama 18 bulan.

Polisi menemukan rekaman video terkait penyerangan Sinaga kepada 195 pria yang berbeda, dimana 70 di antaranya belum dilacak. Pihak berwajib yakin angka ini bisa lebih tinggi.

Sebab video-video yang ditemukan polisi berasal dari 2015 hingga 2017. Padahal Sinaga datang ke Inggris pada 2007.

Sumber mengatakan "Apa yang dia lakukan pada tahun-tahun berikutnya tidak diketahui dan mungkin ada lebih banyak korban." Pihak berwajib bersiap menuntut Reynhard Sinaga untuk hukuman seumur hidup atas tindakannya yang keji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI