Deretan Satwa Khas Australia Terancam Punah Akibat Kebakaran Hebat

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 07 Januari 2020 | 15:04 WIB
Deretan Satwa Khas Australia Terancam Punah Akibat Kebakaran Hebat
Seekor kuda tengah merumput di lokasi lahan yang terbakar di Australia. (Foto: AFP / Saeed Khan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kangaroo Island di Australia Selatan, adalah pulau yang terkenal karena menjadi rumah hewan-hewan khas Australia yang bukan hanya kanguru dan koala.

Di tempat ini terdapat juga hewan-hewan langka, termasuk lebah yang menciptakan madu paling murni.

Mengutip laman ABC, suhu panas di benua Australia telah merusak 4.400 kilometer persegi dari Kangaroo Island, atau hampir sepertiganya, pada Jumat pekan lalu (3/01).

Para pakar margasatwa kini khawatir dengan masa depan beberapa spesies yang terancam.

Baca Juga: Kosciuszko, Taman Nasional yang Terdampak Kebakaran di Australia

Api telah menghanguskan Taman Nasional Flinders Chase, yang ada di pulau ini, dimana jadi rumah bagi koala, kanguru, burung langka, dan hewan berkantung lainnya.

Wakil direktur pemulihan hewan, John Woinarski, juga profesor di Universitas Charles Darwin, mengatakan kebakaran di seluruh Australia telah menjadi tempat pembantaian yang mengerikan bagi satwa liar.

"Tempat-tempat seperti Kangaroo Island, di mana sebagian lahannya terbakar, berarti beberapa spesies tanaman dan hewan ... mungkin telah hilang sama sekali," katanya.

Koala Bebas Penyakit

Jumlah koala di Kangaroo Island telah meningkat pesat, dengan perkiraan sekitar 50 ribu ekor di pulau ini. Tapi tidak jelas berapa banyak koala yang mati dalam kebakaran hutan yang dahsyat itu.

Baca Juga: Hutan Australia Terbakar, Pakar Kesehatan Waspadai Masalah Pernapasan

Koala di pulau ini bukanlah termasuk spesies yang punah. Mereka juga adalah satu-satunya yang bebas penyakit, seperti klamidia, yang menyebabkan koala buta dan tak subur.

Peneliti Dr Natasha Speight mengatakan Taman Nasional Flinders Chase telah menjadi pusat koala.

"Dampak kebakaran hutan pada populasi koala di seluruh pulau kemungkinan besar akan signifikan."

Dunnart Berekor

Hewan kecil yang diberi nama 'dunnart' ini bahkan tanpa kebakaran hutan sudah beresiko punah.

Pemerintah Australia menyebut dunnart sebagai salah satu dari 10 spesies yang paling terancam secara nasional.

Tidak diketahui persis berapa jumlah hewan yang ukurannya sebesar tikus di pulau ini.

Tapi ahli ekologi fauna Pat Hodgens mengatakan kematian 20 ekor saja dari hewan marsupial ini terasa sangat signifikan.

"Mereka kecil... dan sulit untuk menyelamatkan diri dari panasnya api," katanya.

"Sekarang mereka kehilangan habitat, menjadi sangat rentan terhadap pemangsa di sekitarnya, seperti kucing liar."

Kakatua Hitam Mengkilap

Kakatua berwarna hitam berkilauan dari Kangaroo Island ini adalah jumlahnya terbatas.

Peneliti Universitas Queensland, Daniella Teixeira, dengan keahlian khusus soal hewan ini, mengatakan kakatua hitam hidup di daratan Australia beberapa dekade lalu, tetapi punah setelah habitat mereka hilang.

"Tingkat kerusakan akibat kebakaran saat ini mungkin cukup parah," kata Daniella.

"Mereka benar-benar khusus dan memiliki tingkat reproduksi yang sangat rendah, sekitar satu ekor setahun itu pun kalau mereka beruntung," katanya.

Sebuah pemilik bisnis di Kangaroo Island, Bush Organics, mengunggah di jejaring sosial saat burung ini terlihat terbang, sehingga ada "harapan" bagi mereka di masa depan.

Lebah Madu Liguria

Lebah Liguria di Kangaroo Island diyakini sebagai penghasil madu murni terakhir dari jenis lebah ini yang dapat ditemukan di mana pun di dunia.

Mereka telah berkembang biak di pulau itu selama 135 tahun terakhir, setelah Pemerintah Australia Selatan mendeklarasikan kawasan tersebut sebagai tempat perlindungan lebah.

Salah satu peternaknya, Stephen Heatley mengatakan telah kehilangan 40 sarang lebah Liguria dalam kebakaran hutan, tetapi "menduga" ada 500 sarang yang mati karena api.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI