Kabur ke Hutan karena Disiksa Ortu, Abyan Pernah Disuruh Makan Tai Ayam

Selasa, 07 Januari 2020 | 14:28 WIB
Kabur ke Hutan karena Disiksa Ortu, Abyan Pernah Disuruh Makan Tai Ayam
Ilustrasi kekerasan rumah tangga (visualphotos.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bocah laki-laki bernama Abyan Hazri Muhammad Ray memilih kabur dari rumah di desa Sibaragas Toruan, Kecamatan Pagaran, Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara lantaran kerap disiksa ibu dan pembantu rumah tangga.

Dikutip Medanheadlines.com--jaringan-- Suara.com, Selas (7/1/2020), kisah penyiksaan yang menimpa bocah berusia tujuh tahun ini terkuak setelah warga menemukan korban di hutan Desa Lumban Motung dengan kondisi memprihatinkan.

Berbagai perlakuan kasar bahkan tak manusiawi kerap dirasakan Abyan.

Diduga, Yanti Mulyani bersama suaminya, Eben Pasaribu alias Tige kerap menganiaya korban dengan cara memukul kepalanya hingga mengalami luka-luka. Kekerasan ini juga dirasakan Abyan dari pembantu rumah Eben, Nuraini Sinaga dan Lambar.

Baca Juga: Marahi Menantu, Baehaki Tewas Dianiaya Anaknya Pakai Roda Traktor Sawah

"Aku tidur di bak mandi yang baru dibuat, makan pun kadang tak diberi," kata Abyan dengan polos.

Abyan Hazri Muhammad Ray, bocah tujuh tahun yang menjadi korban penganiayaan orang tuanya. (Kabarmedan.com/ist).
Abyan Hazri Muhammad Ray, bocah tujuh tahun yang menjadi korban penganiayaan orang tuanya. (Kabarmedan.com/ist).

Siksaan lain juga kerap dirasakan Abyan. Badannya kerap dipukul menggunakan bambu berukuran gagang sapu hingga patah. Bocah ini nekat lari sejauh sepuluh kilometer dari rumahnya menuju Desa Lumban Motung.

Saat ditemui, Abyan mengaku mendapatkan tindakan kekerasan hanya karena hal sepele. Bahkan, bocah putus sekolah ini diduga pernah diberi makan kotoran ayam.

Sementara itu, abang Abyan, Fauzan Ray sengaja dipisahkan darinya agar kedua orang tuanya leluasa menganiaya korban. Hal ini membuat ayah kandung Abyan Hasrizal Ray melaporkan kasus tersebut ke Polres Tapanuli Utara.

Perpisahan antara orang tuanya ini seolah menjadi petaka bagi Abyan. Mulai penganiayaan, perlakuan tak wajar hingga tak diperbolehkan mengenyam pendidikan dialami bocah berusia tujuh tahun ini.

Baca Juga: Tewas Dijedotkan ke Tembok, Bayi yang Dianiaya Ibunya Sempat Kejang-kejang

Hal ini pun memicu amarah bagi warga sekitar. Keluarga berharap, kasus ini segera menjadi perhatian bagi penegak hukum. Kini Abyan diamankan pihak keluarga di kota Medan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI