NATO Serukan Iran dan AS Saling Menahan Diri

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 07 Januari 2020 | 13:23 WIB
NATO Serukan Iran dan AS Saling Menahan Diri
Demonstran membakar bendera Amerika Serikat, Israel dan Inggris saat aksi protes menentang pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas saat serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran, Jumat (3/1/2020). (Foto: VIA ANTARA/REUTERS/WANA NEWS AGENCY)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekutu-sekutu Amerika Serikat (AS) di Eropa mendesak AS dan Iran untuk mengurangi ketegangan setelah Iran bertekad akan membalas pembunuhan atas Jenderal Qassem Soleimani oleh AS.

Aksi-aksi protes terus meluas di Timur Tengah dan di kawasan lain, dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) menangguhkan latihan militernya di Irak karena khawatir akan peningkatan aksi kekerasan di kawasan itu.

Sekutu-sekutu AS di Eropa tidak diberi tahu sebelumnya tentang rencana AS untuk membunuh Jenderal Soleimani.

Inggris, Perancis dan Jerman, Senin (6/1/2020), mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan kepada semua pihak untuk “menahan diri sekuat-kuatnya dan melakukan hal yang bertanggung jawab.”

Baca Juga: Hubungan Memanas, Amerika Tahan Puluhan Warga Keturunan Iran

Iran telah menyatakan tekad akan membalas, dan sekutu-sekutu Amerika khawatir mereka mungkin akan menjadi sasaran pembalasan Iran itu.

Uni Eropa telah mengundang Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif ke Brussels, Belgia dalam upaya untuk menurunkan ketegangan. Juga berharap perjanjian nuklir 2015 dengan Iran bisa diselamatkan, walaupun Iran kini mengatakan akan mengabaikan semua pembatasan kegiatan nuklirnya, setelah serangan Amerika itu.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Senin (6/1/2020) tidak mau menjawab apakah NATO akan mendukung Amerika apabila terjadi perang dengan Iran.

China dan Rusia mengutuk pembunuhan Jenderal Soleimani itu, sementara aksi-asi protes menentang AS meluas dari Iran, Irak, Turki kawasan Palestina, Pakistan dan Lebanon.

Sumber: VOA Indonesia

Baca Juga: Tolak Peperangan dengan Iran, Warga AS Gelar Aksi Besar-besaran

REKOMENDASI

TERKINI