Suara.com - Reynhard Sinaga sosok predator seksual yang merupakan mahasiswa Indonesia di Manchester, Inggris menjuluki dirinya sebagai Peter Pan--tokoh fiksi anak-anak yang tak pernah menjadi dewasa.
Demikian diklaim seorang wanita yang mengenal sosok Reynhard seperti dialihbahasakan Suara.com dari Mirror.co.uk, Selasa (7/1/2020). Alasannya: wajah Reynhard Sinaga yang lebih muda ketimbang usianya, yakni 36 tahun.
Bukan cuma itu, seperti dikutip dari The Guardian, wanita tersebut mengaku mengenal sosok Reynhard Sinaga hingga 2013 yakni sebelum dia melakukan serangkaian kejahatannya.
Wanita tersebut menyebut Reynhard Sinaga sebagai sosok yang sangat narsis dan naif terhadap segala hal.
Baca Juga: Intip Bisnis Sewa Gedung Milik Keluarga Reynhard Sinaga di Depok
Seperti dilansir dari Mirror.co.uk, Reynhard Sinaga memiliki kelompok kecil teman dekatnya. Mereka meyakini Reynhard merupakan sosok ramah dan baik. Namun, dia cenderung dikenal kerap berkeliaran di sekitar kelompok berbeda.
Meski demikian, bagi korban, sosok Reynhard tidak sebaik Peter Pan. Salah seorang korban dalam pernyataannya yang dibacakan di pengadilan menyebut Reynhard sebagai monster.
Seorang korban berkata, "Malam itu seperti malam dengan teman-teman saya. Yang tidak saya ketahui adalah bahwa ada monster yang bersembunyi menunggu untuk mengambil keuntungan dari keadaan mabuk saya."
"Aku ingin Reynhard Sinaga mengakui apa yang telah dia lakukan padaku dan menunjukkan penyesalan, tapi aku ragu itu akan pernah terjadi," imbuhnya.
Untuk diketahui, Reynhard Sinaga saat ini menjalani hukuman 30 tahun penjara karena 159 serangan, termasuk 136 pemerkosaan, delapan percobaan perkosaan dan 15 serangan tidak senonoh terhadap 48 korban. Empat uji coba perkosaan diadakan selama 18 bulan.
Baca Juga: Wikipedia Sebut Reynhard Sinaga Pemerkosa Terbesar ke-2 di Bawah Sosok Ini
Polisi menemukan rekaman video terkait penyerangan Sinaga kepada 195 pria yang berbeda, dimana 70 di antaranya belum dilacak. Pihak berwajib yakin angka ini bisa lebih tinggi.
Sebab video-video yang ditemukan polisi berasal dari 2015 hingga 2017. Padahal Sinaga datang ke Inggris pada 2007.
Sumber mengatakan "Apa yang dia lakukan pada tahun-tahun berikutnya tidak diketahui dan mungkin ada lebih banyak korban." Pihak berwajib bersiap menuntut Reynhard Sinaga untuk hukuman seumur hidup atas tindakannya yang keji.