Arief Poyuono Bela Prabowo soal Kisruh Natuna: Bukan Lembek, Tapi...

Selasa, 07 Januari 2020 | 12:17 WIB
Arief Poyuono Bela Prabowo soal Kisruh Natuna: Bukan Lembek, Tapi...
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono. (suara.com/Lili Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono memberikan pembelaan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atas pernyataannya terkait pelanggaran kapal nelayan dan coast guard China di perairan Natuna.

Belakangan Prabowo banyak mendapat kritik dan sindirian dari sejumlah pihak termasuk politisi lantaran sikap Ketua Umum Partai Gerindra itu lembek kepada China.

Menurutnya, Prabowo pernah menyampaikan bahwa pertahanan Indonesia masih lemah. Sehingga, kata dia, langkah yang tepat dalam penyelesaian Natuna, ialah melalui jalan diplomasi.

"Lah saat debat Capres-kan Prabowo ngomong kalau kekayaan negara harus dijaga oleh pertahanan yang kuat dan dikatakan juga sistem pertahanan kita yang lemah dan perekonomian kita yang lemah, di mana kekayaan kita mengalir keluar negeri dan banyak kebocoran akibat korupsi. Di mana ada yang kuat akan berbuat sekehendaknya dan yang lemah harus menderita, kata Prabowo," ujar Poyuono kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).

Baca Juga: Prabowo Disentil Susi soal Natuna, KSP Angkat Bicara

"Nah sekarang kan terbukti dengan masuk kapal-kapal China ke Natuna dan sudah dilakukan protes oleh pemerintah tapi kan enggak dianggap. Jadi bukan lembek tapi Prabowo tahu kalau pertahanan kita lemah, jadi jalan diplomasi adalah yang paling cool," katanya.

Poyuono juga mengakui level Indonesia masih jauh di bawah China jika diukur soal kemajuan sistem pertahanan negara.

"Seeking the truth from the fact terkait sistem dan kekuatan pertahanan kita. Faktanya dibandingkan China ya kalah jauh dong karena China punya duit banyak untuk membangun sistem pertahanan mereka. China sudah bisa menciptakan dan memproduksi alutsista sendiri, nah semua BUMN alutsista kita (Indonesia) saja hancur banyak korupsi," ujarnya.

Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto angkat bicara soal pelanggaran puluhan kapal nelayan serta dua kapal patroli China yang masuk ke Laut Natuna, Kepulauan Riau, serta klaim negara tersebut atas kedaulatan di sana.

Kedua hal tersebut membuat terjadinya ketegangan diplomatik antara Indonesia dan China. Prabowo mengatakan hal tersebut bisa diselesaikan secara baik-baik.

Baca Juga: Susi "Sentil" Prabowo Soal Natuna, KSP: Intinya Daulat Tak Bisa Dinegosiasi

"Saya berkoordinasi dengan menteri-menteri koordinator. Kerja sama harus baik. (Soal Natuna) di antara persoalan yang banyak kami bahas," kata Prabowo saat menyambangi kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (3/1/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI