Suara.com - Tim Pusat Laboratoriun Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri memastikan bahwa rumah toko atau ruko minimarket Alfamart di Jalan Letjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat yang ambruk pada Senin (6/1/2020) belum aman untuk didekati.
Kepala Bidang Balistik Metalurgi dan Forensik (Balmetfor) Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Pol Ir. Ulung mengatakan, dari hasil pemeriksaan pada Selasa (7/1/2020) pagi, gedung masih belum stabil, sehingga masih berbahaya.
"Kondisinya masih tidak stabil, masih kemungkinan adanya pergerakan dari reruntuhan bangunan yang bisa membahayakan kalau dilakukan pemeriksaan," kata Ulung usai pemeriksaan bangunan.
Kondisi itu membuat Tim Puslabfor hingga Selasa pagi ini baru bisa memeriksa puing-puing beton dan besi pondasi yang ditemukan hasil bahwa bangunan mengalami korosi akibat rembesan air selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Polisi: Alfamart di Slipi Ambruk karena Pakai Baja Polos yang Mudah Korosi
"Itu proses korosinya sudah berlangsung lama, kemungkinan terjadi kebocoran sehingga air bisa masuk ke struktur beton karena bajanya yang dipakai adalah baja polos, baja karbon rendah, itu gampang alami korosi," jelasnya.
Pantauan Suara.com pada 09.00 WIB, proses perataan yang sudah dilakukan sejak semalam belum 100 persen selesai, dinding beton, kaca, dan besi masih berserakan di sekitar gedung yang ambruk.
Proses pemotongan beton yang sejak semalam dilakukan baru sampai ke lantai 3 dan 4, sementara satu dinding beton lantai 2 masih menggantung.
Garis polisi juga masih dipasang mengelilingi tempat kejadian perkara.
Sejumlah motor yang tertimpa reruntuhan bangunan juga belum bisa dievakuasi karena kondisi gedung masih labil.
Baca Juga: Pulang dari Batam, Pemilik Ruko Alfamart yang Roboh Diperiksa Polisi
Sebelumnya, ruko Alfamart setinggi empat lantai di Jalan Brigjen Katamso RT. 04 RW. 09, Kelurahan, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat roboh pada Senin (6/1/2020) sekitar pukul 09.10 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebut, gedung mulai roboh berawal dari lantai tiga dan kemudian merembet ke lantai dasar. Dari keterangan saksi, gedung sudah miring sejak dua tahun lalu.
Dari data yang dihimpun, tiga korban telah dibawa ke RSUD Tarakan yakni Febriani (27), warga Tanjung Duren Raya Nomor 2 RT 10/2 Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kemudian, Muhammad Iqbal (37), warga Jalan Mangga IV, RT 001/02, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Serta, Ervan Juliansyah (52) Kampung Gaga, Jalan Amil Abas Nomor 92 RT 01 RW 01, Larangan Selatan, Tangerang.