Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tanjungpinang, Kepulauan Riau, memprediksi Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) akan dilanda cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan
"Cuaca ekstrem diperkirakan bertahan hingga 12 Januari 2020," kata Kepala BMKG Statsiun Tanjungpinang Dhira Utama di Tanjungpinang, Senin (6/1/2019).
Dhira menuturkan, cuaca ekstrem dimaksud meliputi hujan lebat, petir, angin kencang hingga gelombang laut yang tinggi.
"Gelombang laut di Pulau Bintan kini mencapai 0,5 sampai 1,3 meter. Cukup berbahaya bagi pengguna transportasi laut," ujarnya.
Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi, Ini Daerah Berpotensi Hujan Lebat di DIY
Dhira mengungkapkan, perkiraan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah itu disebabkan berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan.
Hal tersebut, kata dia, mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas "Monsun" Asia yang dapat menimbulkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.
Selain itu ia meyebut penyebab lainnya ialah meningkatnya pola tekanan rendah di belahan bumi selatan di sekitar Australia yang dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara, sehingga belokan angin menjadi signifikan.
"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan ekuator," ucap Dhira.
Lebih lanjut, BMKG mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih waspada saat melakukan aktivitas di luar rumah mengingat cuaca ekstrem berpotensi terjadi kapan saja menjelang seminggu ke hadapan.
Baca Juga: Waspada Banjir dan Longsor! DIY Berpotensi Hujan Lebat hingga Pekan Depan
"Khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Harus ekstra hati-hati, karena cuaca ekstrem dikhawatirkan bisa menyebabkan puting beliung maupun angin topan," ucapnya.