Panas Indonesia - China, Jokowi Kirim 120 Nelayan ke Natuna

Senin, 06 Januari 2020 | 11:39 WIB
Panas Indonesia - China, Jokowi Kirim 120 Nelayan ke Natuna
Menkopolhukam Mahfud MD saat ditemui wartawan di kantornya. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyatakan pemerintah bakal mengirim banyak nelayan untuk melaut di perairan Natuna. Hal tersebut dilakukan guna membuktikan bahwa wilayah yang kini diklaim China tersebut merupakan bagian dari Indonesia.

Mahfud mengatakan bahwa pengiriman nelayan ke Natuna sudah sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi. Dalam instruksinya Jokowi ingin memperkuat keberadaan Indonesia di Natuna dengan dua cara, yaitu patroli dan kegiatan melaut.

"Intinya kita akan hadir sesuai dengan perintah Presiden, sudah lama ini keputusan Presiden itu sudah lebih dari setahun yang lalu mengatakan kita harus hadir di sana. Kehadirannya dalam bentuk apa? Satu, patroli yang rutin, yang kedua kegiatan melaut nelayan," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).

Karena itu pada hari ini Mahfud menerima kunjungan dari 120 nelayan di wilayah Pantura yang menyatakan siap bermigrasi dari Jawa menuju perairan Natuna. Namun Mahfud belum memastikan kapan waktu para nelayan tersebut dapat melaut di Natuna.

Baca Juga: Soal China Klaim Natuna, Jokowi Disarankan Diskusi dengan SBY

"Intinya pemerintah akan mendukung saudara-saudara untuk ke sana, nanti bagaimana perizinan fasilitas apa yang akan dicarikan oleh pemerintah," ujar Mahfud.

Mahfud juga menjamin keamanan dan keselamatan para nelayan yang nantinya ingin ikut berpindah ke Natuna. Menurut Mahfud, dengan melaut di Natuna nantinya para nelayan tersebut juga dapat berperan serta dalam membela negara.

"Saudara nanti akan apa namanya selain saudara menggunakan hak saudara sebagai warga negara juga menggunakan kewajiban saudara untuk turut membela negara menunjukkan bahwa ini milik kami. Saudara akan dilindungi oleh negara tidak akan ada tindakan-tindakan fisik yang mengancam saudara, yang penting sudah nyaman di situ. Negara nanti yang akan mengawal kegiatan saudara di situ," tutur Mahfud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI