Suara.com - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan atas sikap pemerintah dalam merespons persoalan China yang melanggar wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia. Susi menegaskan Indonesia tidak boleh melindungi pencuri meskipun bersahabat.
Susi menyoroti pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dianggap tidak tegas dalam menyikapi persoalan klaim China atas perairan Natuna. Bahkan, China telah menerjunkan kapal penjaga memasuki perairan Natuna.
Pada sebuah kesempatan, Prabowo menyebut bila kasus klaim China atas perairan Natuna harus diselesaikan secara baik-baik. Pasalnya, China merupakan negara sahabat Indonesia.
Menanggapi pernyataan itu, Susi lantas membuat cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, pada Sabtu (4/1/2020).
Baca Juga: Anies Kotor-kotoran Ikut Kerja Bakti, Tolak Ditawari Minum
"Bedakan pencurian ikan dengan persahabatan antar negara," tulis Susi seperti dikutip Suara.com, Senin (6/1/2020).
Bagi Susi, persahabatan antar negara bagaimanapun tidak seharusnya melindungi pelaku pencurian ikan. Hukum tetap harus ditegakkan meskipun pencurinya adalah negara sahabat sendiri.
"Persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pelaku pencurian ikan & penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF). Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF. Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," imbuhnya.
Dalam cuitannya, Susi juga menunjukkan cuplikan video pidatonya. Dalam video berdurasi 45 detik itu, Susi menyebut bahwa investor asing yang ingin berbisnis perikanan di Indonesia tidak perlu menangkap ikan apalagi mencuri.
"Investasi atau mau nyolong? Jadi aneh kalau ada ekonom atau pejabat yang bicara gara-gara penenggelaman kapal investor takut untuk investasi perikanan di Indonesia. Itu mengada-ada
Baca Juga: Pejabat Kabupaten Bandung Terjaring OTT, Pungli Sejumlah Kepala Sekolah
Kalau kalian datang, Presiden dengan Perpres 44 tidak boleh nangkap ikan. Kalian mau investasi bikin pabrik, beli, bikin pasar, pasar ikan boleh, budidaya boleh, nangkap ikan itu urusan orang kita. Masak nangkap ikan saja harus orang asing memangnya kita enggak mampu apa?" kata Susi dalam video tersebut.