Presiden Irak Ajak Masyarakat Kendalikan Emosi Setelah Soleimani Dibunuh AS

Jum'at, 03 Januari 2020 | 19:59 WIB
Presiden Irak Ajak Masyarakat Kendalikan Emosi Setelah Soleimani Dibunuh AS
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Irak Barham Salih menyerukan ajakan untuk mengendalikan emosi setelah terjadinya serangan AS yang menewaskan komandan militer Iran Qasem Soleimani, Jumat (3/1/2020).

"Kami meminta semua orang untuk menahan diri, mengedepankan suara nalar dan kebijaksanaan, serta menempatkan kepentingan nasional Irak di atas segalanya," kata Salih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN International.

Salih memperingatkan, jika "akal budi dan logika" kalah, maka "efek dari agresi ini... akan mengancam kedamaian wilayah ini dan Irak."

Ia menambahkan bahwa rakyat Irak harus mengesampingkan perbedaan "untuk melindungi kepentingan nasional yang besar, dan untuk melindungi kedaulatan dan keamanan Irak, serta menghindarkan negara dan rakyat dari momok dan tragedi konflik bersenjata."

Baca Juga: Jadwal Babak Ketiga Piala FA, Ada Liverpool vs Everton

Kendati demikian, sang presiden tetap mengutuk serangan AS dan menyatakan "kesedihan serta kepedihan" atas pembunuhan tersebut.

Sementara itu, di Teheran, ibu kota Iran, puluhan ribu warga berunjuk rasa untuk memprotes serangan Amerika Serikat (AS) yang menewaskan Komandan Pasukan Elite Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).

Dilaporkan AFP, para demonstran memenuhi beberapa blok di jalan-jalan di Teheran tengah setelah salat Jumat. Mereka, yang didominasi lansia, menyerukan nyanyian "Kematian untuk Amerika" sembari mengangkat poster Soleimani.

Kantor berita negara IRNA mengatakan, demonstrasi serupa juga berlangsung di kota Arak, Bojnourd, Hamedan, Hormozgan, Sanandaj, Semnan, Shiraz, dan Yazd, serta kota kelahiran Soleimani -- Kerman.

Diberitakan sebelumnya, Soleimani tewas dalam serangan udara militer AS di bandara internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020), yang dikonfirmasi Pentagon sebagai langkah yang dilakukan atas arahan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Minta Korban Banjir Cepat Lapor jika Butuh Bantuan

Selain Soleimani, komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga terbunuh dalam serangan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI