BMKG: Hujan Ekstrem Akan Guyur Jabodetabek Tanggal 5 - 10 Januari

Jum'at, 03 Januari 2020 | 19:33 WIB
BMKG: Hujan Ekstrem Akan Guyur Jabodetabek Tanggal 5 - 10 Januari
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BMKG memprakirakan curah hujan deras bakal menggugur di sejumlah wilayah Indonesia pada dua pekan ke depan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, prakiraan hujan lebat tersebut terkait masuknya aliran udara basah dari Timur Afrika ke Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, dan Jawa, termasuk Jabodetabek.

Menurut Dwikorita, wilayah yang dilewati oleh aliran udara basah akan berdampak pada meningkatnya intensitas hujan menjadi ekstrem.

Berdasar prakiraan BMKG, hujan berintensitas ekstrem akan terjadi pada tanggal 5 Januari sampai 10 Januari di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, dan Jawa, termasuk Jabodetabek.

Baca Juga: Suka Disepelekan Warga, Kepala BMKG: Mohon Percayalah Prakiraan Cuaca

"Mohon diperhatikan prakiraannya, tanggal tersebut 5 sampai 10 Januari intensitas hujan meningkat lagi," kata Dwikorita di Kantor BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020).

Selanjutnya, Dwikorita mengatakan pada tanggal 11 – 15 Januari, diprakirakan aliran udara basah tersebut akan bergerak masuk ke wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Tenggara. 

Dwikorita menuturkan, intensitas hujan tersebut akan meningkat pada malam hingga dini hari. Sementara, saat pagi hingga siang, intensitas hujan cenderung normal. 

"Kalau pagi dan siang masih bisa tarik napas, beristirahat, kalau menjelang gelap intensitasnya meningkat," katanya.

Dwikorita berharap prakiraan hujan lebat di beberapa wilayah tersebut dapat dijadikan dasar bagi tim operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC.

Baca Juga: BMKG: Siklus Hujan Ekstrem Terjadi Lebih Cepat Akibat Perubahan Iklim

Sekaligus, kata dia, diharapkan operasi TMC merekayasa cuaca dengan menyemai garam pada wilayah tersebut nantinya dapat berhasil.

"Semoga TMC sangat membantu, setelah ada prakiraan TMC berhasil, prakiraan kami salah," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI