BMKG: Siklus Hujan Ekstrem Terjadi Lebih Cepat Akibat Perubahan Iklim

Jum'at, 03 Januari 2020 | 17:06 WIB
BMKG: Siklus Hujan Ekstrem Terjadi Lebih Cepat Akibat Perubahan Iklim
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. (Suara.com/M Yasir).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengklaim, siklus hujan dengan intensitas ekstrem terjadi semakin cepat di Indonesia. Perubahan siklus tersebut akibat perubahan iklim dunia.

Menurut Dwikoritam, akibat perubahan iklim dunia siklus hujan berintensitas ekstrem di Indonesia pun terjadi dua kali lebih cepat.

"Hujan intensitas esktrem itu ada siklusnya, tapi tampaknya siklus itu semakin memendek, yang biasanya 10 tahunan, 20 tahunan menjadi datang hanya dalam waktu 5 tahun atau kurang," kata Dwikorita di Kantor BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020).

Selain itu, Dwikorita juga mengatakan bahwa perubahan iklim juga berpengaruh terhadap peningkatan suhu udara. Berdasar data yang dimilikinya, Dwikorita menyebut suhu udara di Indonesia pada 30 tahun terakhir naik sekitar 0,1 derajat celsius.

Baca Juga: Rawan Hujan Ekstrem, Warga Yogyakarta Diminta Waspada

"Kelihatan kecil, tapi dampaknya itu bisa parah. Dan dunia itu membatasi sampai 2030 perubahan suhu tidak lebih dari 1,5 derajat celcius. Sementara itu 2020 ini udah hampir 1 derajat celsius," katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan bahwa perubahan siklus hingga iklim terjadi juga diakibatkan banyak lahan yang beralih fungsi. Misalanya, kata dia, kekinian banyak hutan yang telah beralih fungsi menjadi kawasan pertanian, perkebunan, hingga pertambangan.

Untuk itu, Doni pun meminta pemerintah dan pengusaha dapat memperhatikan keseimbangan alam. Bukan semata-mata hanya memikirkan keuntungan ekonomis.

"Jangan sampai kita dapat keuntungan ekonomi besar, tapi kerugian jiwanya juga besar," kata Doni.

Baca Juga: Bencana Papua, KLHK : Curah Hujan Ekstrem Sebabkan Banjir Bandang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI