Menteri Basuki dan Anies Ribut soal Banjir, Luhut: Jangan Ditubruk-tubruk

Jum'at, 03 Januari 2020 | 16:39 WIB
Menteri Basuki dan Anies Ribut soal Banjir, Luhut: Jangan Ditubruk-tubruk
Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). (Suara.com/Muhammad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Basuki sendiri memantau secara langsung penanganan banjir di Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat udara memakai Helikopter.

"Namun mohon maaf Bapak Gubernur, selama penyusuran Kali Ciliwung, ternyata sepanjang 33 kilometer itu, yang sudah ditangani, dinormalisasi, 16 km. Pada 16 km itu, kami lihat Insyaallah aman dari luapan," kata Basuki di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2020).

"Jadi kelihatan sekali, Kampung Melayu mana banjir, tapi di atasnya meluap, kayak di Bidara Cina. Nah, ini harus didiskusikan dengan gubernur," tambahnya.

Menurut Basuki, mandeknya normalisasi Kali Ciliwung disebabkan masalah pembebasan lahan yang belum rampung. Padahal, normalisasi Kali Ciliwung harus dilakukan untuk menghilangkan banjir di Jakarta.

Baca Juga: Jakarta Masih Berpeluang Hujan Sehabis Banjir, Anies: Kami Pantau Saja

"Masalahnya lahan, ya pemda enggak mau bebasin. Kami lebarkan lagi, kalau dilihat sekarang, rumah bukan di bantaran tapi justru di palung sungainya, jadi rumah di palung sungai," kata dia.

Merasa tersindir, Anies Baswedan menyebut permasalahan banjir bukan karena program normalisasi Kali Ciliwung belume selesai.

"Kuncinya itu ada pada pengendalian air, sebelum masuk pada kawasan pesisir. Kalau bisa dikendalikan, Insyaallah bisa dikendalikan. Tapi selama membiarkan air mengalir begitu saja, selebar apa pun sungainya, maka volume air akan luar biasa. Karena makin banyak kawasan yang digunakan untuk perumahan, sehingga air mengalir ke sungai," kata Anies.

Untuk diketahui, proyek normalisasi Kali Ciliwung telah berlangsung sejak 2013. Namun proyek yang memakan biaya Rp 800 miliar itu mandek pada 2017, dan hingga kekinian belum kembali dikerjakan.

Baca Juga: Hotman Bandingkan Cara Semarang Atasi Banjir dan Teori Anies soal Hujan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI