Suara.com - Banjir yang mengepung sejumlah kawasan di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1/2020). Bersamaan dengan bencana tersebut, nama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama alias Ahok ramai disebut.
Di media sosial, tak sedikit warganet yang membandingkan kebijakan Anies Baswedan dan Ahok dalam menanggulangi bencana banjir di ibu kota.
Selain itu, respons Ahok soal banjir pun kembali diungkit lantaran dinilai masuk akal. Salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @ApriliaLin belum lama ini.
Unggahan tersebut menampilkan wawancara Ahok di depan awak media yang disiarkan oleh stasiun Kompas TV. Mulanya Ahok dimintai tanggapan oleh wartawan mengenai potensi banjir di Jakarta.
Baca Juga: Andi Arief: Mestinya Anies Tak Melawan Jokowi soal Penyebab Banjir
Berdasarkan pengalamannya, Ahok mengatakan bahwa sistem penanggulangan banjir seperti pompa dan tanggul sudah cukup baik.
"Kalau hujan lama kemarau kalau langsung hujan itu memang banyak kayu-kayu ranting nutupin saringan. Makanya dulu kita selalu taruh alat berat. Kalau saringan ketutup itu volume air kan ngga bisa turun cepat," kata Ahok.
Ia menjelaskan, sistem pompa air juga perlu diperhatikan pengaturannya. Sebab, alih-alih telat menghidupkan pompa tersebut bisa berakibat fatal karena menimbulkan genangan.
Begitu pula saat ditanya mengenai saran kepada Gubernur Anies Baswedan untuk mengatasi banjir, Ahok mengaku sudah lama tidak mengurusi persoalan banjir.
Ia kemudian menyinggung soal teknologi yang diterapkan di negara Jepang dan mengaitkannya dengan proyek MRT di Jakarta yang semula dikecam banyak orang.
"Saya ngga tahu yang ngomong siapa, dulu kan ada yang ngomong 'ngapain bikin jalan layang-layang, dibongkar, coba kamu lihat Jepang, di Jepang kereta api semua layang di atas loh. Dulu waktu kita mau bangun MRT dimaki-maki kita, ngoceh macem-macem, termasuk jalan layang berapa tingkat katanya salah," terangnya.
Baca Juga: Dampak Banjir Bandang Lebak Makin Parah, 28 Jembatan Rusak
Ahok menambahkan, "Jadi di dunia ini ngga ada yang baru tau nggak, kita negara yang terlambat bangun itu untung ngga usah teori barulah, nyontek aja kesalahan negara lain,".