Andi Arief: Mestinya Anies Tak Melawan Jokowi soal Penyebab Banjir

Jum'at, 03 Januari 2020 | 12:04 WIB
Andi Arief: Mestinya Anies Tak Melawan Jokowi soal Penyebab Banjir
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut mengunjungi Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, setelah ibu kota diterjang banjir, Kamis (2/1/2020). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menasihati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, Anies semestinya tidak melawan Presiden Joko Widodo terkait penyebab banjir yang melanda Jabodetabek.

Melalui cuitannya di akun jejaring sosial Twitter @AndiArief_, Andi Arief menilai bahwa seorang kepala daerah tidak boleh melawan kepala negara. Pemerintah, ujarnya, mesti kompak dalam segala hal.

Andi Arief juga membandingkan sikap Jokowi kala menjabat Wali Kota Solo. Dia mengatakan Jokowi juga sempat melawan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait penyaluran bantuan langsung tunai (BLY).

"Apakah kepala daerah boleh melawan kepala negara? Seharusnya tidak. Pak Anies melawan kesimpulan Pak Jokowi soal sampah penyebab banjir. Dulu, Pak Jokowi wali kota sempat melawan Pak SBY soal penyaluran BLT. Sebaiknya pemerintah kompak, kita akhiri semua hal buruk yang pernah ada," cuit Andi Arief, Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: Takut Hujan Deras, Korban Banjir Cipinang Melayu Bertahan di Pengungsian

Cuitan Andi Arief pun disambut oleh Ferdinand Hutahaean, rekannya sesama kader Partai Demokrat. Dia pun menyindir soal pemilihan presiden 2024 yang akan datang terkait sikap Anies Baswedan.

"Mungkin sudah berasa 2024. Semoga pemerintah bisa bersama-sama wujudkan kesejahteraan rakyat, bukan merasa paling hebat kinerjanya dari pejabat lain," kicau Ferdinand via akun @FerdinandHaean2.

Ferdinand Hutahaean melanjutkan kicauannya, "Terlihat mental mereka bukan pelayan, tapi sedang berkompetisi untuk kekuasaan. Prihatin."

Sebelumnya, Jokowi menyebut salah satu faktor pemicu banjir di Jabodetabek adalah ulah warga yang membuang sampah sembarangan. Namun, pernyataan itu dibantah Anies Baswedan dalam konferensi pers berbeda.

Menurut Anies, penyebab banjir berbeda-beda tergantung wilayah. Anies mencontohkan Bandara Halim Perdana Kusuma yang sempat tak berfungsi pada Rabu (1/1/2020) karena banjir. Padahal, di bandara itu sampahnya sedikit.

Baca Juga: Ratusan Korban Banjir Restorasi Surat Berharga di ANRI Hari Ini

"Halim itu setahu saya enggak banyak sampah. Tapi bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak. Tapi Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan," ujar Anies saat melakukan peninjauan ke Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).

Setelah penanganan banjir rampung, faktor penyebabnya bisa diketahui dengan menganalisis tiap wilayah yang kebanjiran. Penyebab banjir berbeda-beda di setiap wilayah, dan tidak selalu curah hujan tinggi atau sampah yang menumpuk.

"Ada yang kontribusinya karena faktor yang lain. Jadi ini bukan single variable. Ini multiple variable," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI