Suara.com - Luapan banjir dari anak Sungai Cisadane yang menggenangi Jalan Daan Mogot di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat sejak Rabu (1/1/2019) belum kunjung surut.
Kondisi tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk mengais rezeki, seperti yang dilakukan Alka dan teman-temannya.
Pemuda asli Rawa Buaya ini tak mau larut dalam kesedihan saat melihat rumahnya yang berada di Jalan Dharma Wanita IV kebanjiran.
Dia bersama lima temannya berinisiatif mencari kegiatan lain dengan menawarkan jasa angkut motor menggunakan gerobak agar tak mogok ketika memaksa menerjang banjir.
Baca Juga: Banjir Jakarta, Anak Buah Anies Dicecar Menteri PMK dan Kepala BNPB
Meski bukan pedagang, namun Alka tampak piawai menawarkan jasanya kepada pemotor yang tampak ragu menerjang banjir.
"Ayo bang, rusak motor lu, kasian motornya. Mending sama gue sampe ujung, aman," kata Alka saat menawarkan jasanya.
Alka mengatakan sekali angkut, tarif yang dipasang Rp 50 ribu untuk satu motor melewati banjir di Jalan Daan Mogot sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer.
"Ya buat kegiatan saja daripada di posko enggak ngapa-ngapain. Satu kali dari sini sampai perempatan depan itu, saya pasang tarif Rp 50 ribu, diskon Rp 40 ribu lah, motor sama orangnya naik, kalau orangnya mau naik ya," kata Alka kepada Suara.com, Kamis (2/1/2019).
Dengan menjajakan jasa dadakannya itu, Alka dalam satu hari bisa meraup rezeki sekitar Rp 300 ribu untuk mengangkut enam motor.
Baca Juga: Menkes Terawan Kerahkan 11 Ribu Tenaga Kesehatan untuk Bantu Korban Banjir
Diakuinya, uang tersebut tidak akan digunakan untuk keinginan tertentu, sebab mereka hanya mencari kegiatan di tengah rencana banjir.
"Ya buat ngerokok ngopi saja rame-rame, yang penting abang senang, kawan senang, kami senang, warga senang," ucapnya santai.