Banjir Jakarta, Anak Buah Anies Dicecar Menteri PMK dan Kepala BNPB

Kamis, 02 Januari 2020 | 19:52 WIB
Banjir Jakarta, Anak Buah Anies Dicecar Menteri PMK dan Kepala BNPB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala (BNPB) Doni Monardo, meninjau debit air di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2020). [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala (BNPB) Doni Monardo, meninjau debit air di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2020).

Muhadjir dan Doni sempat mencecar petugas dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta.

Pantauan Suara.com di lokasi, keduanya tampak seksama memperhatikan ketinggian air dan juga objek-objek lain yang berada di sekitar pintu air Manggarai.

Kemudian, Muhadjir dan Doni diajak untuk mendengarkan penjelasan dari Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Tengah, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum soal peta aliran kali Ciliwung lama yang berada di Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Menkes Terawan Kerahkan 11 Ribu Tenaga Kesehatan untuk Bantu Korban Banjir

Lalu Ika juga turut menerangkan soal awal mula adanya luapan air Ciliwung hingga tidak dapat terbendung dan mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.

"Begitu jam 15.00 WIB siang kapasitas penampungan sudah penuh, jam 16.00 WIB datang yang dari Katulampa dan yang jam 20.00 WIB datang," ujar Ika.

Muhadjir lalu melayangkan pertanyaan kepada Ika soal antisipasi apabila banjir terjadi di sejumlah wilayah, seperti yang terjadi di Jabodetabek.

Ika menjawab, pihaknya masih menanti pembangunan waduk Ciawi dan Sukamahi rampung dibangun oleh Kementerian PUPR.

"Sebenarnya kami menunggu Waduk Ciawi atau Sukamahi dari kementerian PUPR, pak," jawab Ika.

Baca Juga: Liburan ke Luar Negeri, Ruben Onsu Tetap Beri Bantuan Korban Banjir

Doni langsung menimpali jawaban Ika tersebut. Doni menilai, meskipun nantinya waduk Ciawi sudah dapat digunakan, Jakarta tetap tidak bisa menahan ketika curah hujan sedang tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI