Ahli Waris Korban Banjir Jakarta yang Meninggal Dapat Santunan dari Mensos

Kamis, 02 Januari 2020 | 14:32 WIB
Ahli Waris Korban Banjir Jakarta yang Meninggal Dapat Santunan dari Mensos
Mensos Juliari Batubara. [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Juliari Batubara memberikan santunan terhadap keluarga korban meninggal dunia akibat banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Sumbangan tersebut diserahkan kepada ahli waris Siti Hawa yang menjadi korban Banjir Jakarta.

Juliari mengemukakan, santunan yang diberikan kepada keluarga korban tersebut sebesar Rp 15 juta.

"Nanti kita upayakan yang terbaik. Untuk yang korban meninggal, kita berikan santunan terhadap ahli warisnya sebesar Rp 15 juta per korban," kata Juliari di tempat pengungsian sementara di Universitas Borobudur, Jakarta pada Kamis (2/12/2019).

Dalam kunjungannya ke tempat pengungsian tersebut, Juliari sekaligus meninjau kesiapan logistik untuk para pengungsi. Khususnya kepada mereka yang membutuhkan kebutuhan ekstra bagi ibu hamil, lansia dan balita.

Baca Juga: Banjir Jakarta, 3 Ibu Hamil dan 58 Balita Kampung Pulo Mengungsi

"Tentunya, khusus untuk bumil kan ada pengkhususan makanannya. Mudah-mudahan, mereka tidak terganggu kehamilannya selama di sini. Makanya kami lihat ke sini untuk memastikan bahwa fasilitas dan bantuan-bantuannya sudah cukup memadai. Makanan, bantuan tenda-tenda, peralatan dapur, selimut, juga kalau yang trauma ada dukungan psikososial-nya," katanya.

Diketahui, Siti Hawa (70) seorang lansia menjadi korban jiwa akibat banjir yang melanda di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (1/12/2020) kemarin

Siti Hawa meninggal usai dirinya tidak terselamatkan dalam proses evakuasi. Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman menjelaskan rumah milik Siti yang berada di pinggir kali menyebabkan proses evakuasi tidak mudah.

"(Siti) meninggal karena banjir dia warga RT 04/RW 04. Satu ini kondisi air ini ketinggiannya cepat dan posisinya rumahnya di pinggir kali, untuk proses evakuasi memang dibutuhkan evakuasi," ujar Agus di Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Kamis (2/12/2020).

Baca Juga: Banjir Jakarta, 183 Ribu Orang Teken Petisi Copot Anies Baswedan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI