Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menunjuk wali kota 5 daerah yang terkena dampak banjir untuk menjadi komandan lapangan. Hal tersebut diputuskan agar terbentuk sinergitas dalam penanggulangan korban banjir.
Pernyataan itu disampaikan Doni dalam rapat koordinasi (rakor) membahas soal banjir yang menerjang sejumlah kawasan di Jabodetabek. Doni menyebutkan tujuan pelaksanaan rakor itu untuk mengkoordinir berbagai lembaga terkait agar tidak bergerak masing-masing.
"Jadi momen rapat ini adalah untuk sinergitas. Enggak bisa lagi tiap-tiap lembaga, kementerian kerja sendiri," kata Doni saat rakor di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2020).
Kemudian Doni mengungkapkan jika dirinya belum melihat adanya sinergitas setiap kementerian atau lembaga dalam melakukan penanganan bencana. Padahal ia menemukan banyak daerah yang sulit terjangkau dengan alat transportasi ataupun belum adanya pasokan obat-obatan bagi korban banjir.
Baca Juga: Sisa Mobil Bertumpuk Terbawa Banjir Dahsyat di Kompleks PGP Jatiasih Bekasi
"Makanya perlu tim gabungan, ambulance disiapsiagakan, ketika nanti ada yang butuh bantuan maka proses untuk evakuasi berjalan, dari bantuan Badan SAR Nasional, TNI, Polri," ujarnya.
Dengan penunjukan wali kota sebagai pusat komando daerah, Doni menyarankan kepada masyarakat untuk bisa menghubungi pihak wali kota apabila membutuhkan bantuan.
"Setiap daerah yang terdampak itu ada posko, ada incident comander (walikota) ada sub posko. Dan disana nanti masyarakat bisa (minta bantuan) ke insider commander maupun sub posko yang bisa langsung dihubungi," pungkasnya.