Banjir Rendam 500 Rumah Kampung Makasar Jaktim, Warga: Harta Saya Habis

Rabu, 01 Januari 2020 | 20:25 WIB
Banjir Rendam 500 Rumah Kampung Makasar Jaktim, Warga: Harta Saya Habis
Sedikitnya 500 rumah di 6 RT Kampung Makassar, Jakarta Timur, terendam banjir setinggi 1,5 meter sampai 2,5 meter, Rabu (1/1/2020). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Jalan Kerja Bakti, Kampung Makasar, Jakarta Timur, tak menyangka hujan yang mengguyur sejak Rabu (1/1/2020) dini hari, bakal merendam rumahnya.

Sampai Rabu malam, ketinggian air banjir yang merendam permukiman di daerah tersebut masih mencapai 1,5 meter sampai 2,5 meter.

Sedikitnya 500 rumah terendam dan 1.200 warga mengungsi. Mereka mengakui tak mampu menyelamatkan harta benda karena terburu-buru menyelamatkan diri.

Baca Juga: Banjir di Kampung Makassar, Pria Ini Mancing Dapat Ikan Banyak

Franky (32) misalnya, mengakui tak bisa menyelamatkan barang-barang elektronik hingga surat berharga miliknya saat banjir datang. Hanya motor yang bisa ia selamatkan, karena sudah terlebih dahulu dievakuasi.

"Enggak ada yang bisa diselamatkan, surat-surat berharga masih di rumah, sudah kelelep semua, karena airnya cepat banget naik. Untung motor sudah saya simpan di atas, dekat masjid," ujar Franky kepada Suara.com di lokasi.

Ia tak mengira hujan deras mengakibatkan rumahya teredam seperti tahun 2007. Sebab menurutnya hujan deras tak akan menyebabkan banjir parah.

"Enggak menyangka, saya kira hujannya tidak sampai banjir terendam seperti ini. Makanya tidak sempat menyalamatkan barang,” kata dia.

Ia berharap banjir segera surut dan bisa kembali ke rumah. "Mudah-mudahan segera surut dan enggak hujan lagi," tutur Frangky.

Baca Juga: 500 Rumah di Kampung Makassar Jaktim Terendam Banjir, 1.200 Warga Ngungsi

Hal yang sama dikatakan Rojalia (26) warga RT6 Kampung Makasar, yang juga tak bisa menyelamatkan harta bendanya.

"Motor ada dua kelelep enggak bisa dievakusi. Semuanya masih di dalam rumah. Waktu banjir datang dan tingginya semata kaki, saya hanya fokus menyelamatkan dua anak saya yang masih balita," kata Rojalia.

"Surat-surat berharga masih di dalam rumah, enggak sempat terselamatkan. Sudah enggak kepikiran saya," kata Rojalia.

Rojalia mengaku saat ini tinggal di posko, yakni Masjid Jami Hasbi Al Bahri. Di pengungsian, ia mendapatkan makanan dan pakaian.

Ia berharap pemerintah provinsi DKI segera menangani persoalan banjir di Jakarta. "Ya semoga airnya cepat surut dan pemprov bisa atasi banjir," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI