Secara Statistik, Anies Lebih Baik dari Jokowi saat Pimpin Jakarta

Selasa, 31 Desember 2019 | 19:27 WIB
Secara Statistik, Anies Lebih Baik dari Jokowi saat Pimpin Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, meninjau hasil renovasi trotoar di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai lebih baik dibandingkan dua era sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama maupun Jokowi.

Berdasarkan survei Political Economy and Policy Studies (PEPS), keberhasilan itu dihitung berdasarkan paramater pengentasan angka kemiskinan dan pertumbuhan perekonomian ibu kota,

Managing Director PEPS Anthony Budiawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi cenderung menurun pada dua tahun masa kepemimpinan Jokowi.

Pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Jakarta sebesar 6,53 persen dan setahun setelahnya turun menjadi 6,07 persen.

Baca Juga: Malam Tahun Baru, Kantor Anies dan Bundaran HI Bakal Dijaga Super Ketat

“Tahun 2014 turun lagi 5,91 persen. Zaman Ahok turun terus hingga tahun 2016  itu 5,87 persen,” kata Anthony dalam diskusi bertajuk Leadership Outlook 2020: Potret Kinerja Pemimpin Potensial di Hotel Double Tree, Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Soal angka kemiskinan pada era Jokowi memimpin Jakarta, persisnya 2012, justru naik dari 3,69 persen menjadi 4,09 persen tahun 2014.

“Pertumbuhan ekonomi naik tapi kemiskinan naik. Apa artinya? kesenjangan sosial di DKI meningkat tajam," ucap dia.

Sebaliknya, pada era Anies, angka kemiskinan di Jakarta pada Maret 2018 turun menjadi 3,57persen. Pada September 2018, kembali turun 3,55 persen.

Ia menuturkan, angka kemiskinan itu turun karena ada kebijakan Anies menaikkan gaji pegawai tidak tetap seperti guru TK, SLB, dan SD.

Baca Juga: Ini Alasan Rektor UIC Minta Anies dan Risma Tak Diadu Domba

Selain menaikkan gaji guru PAUD dengan menganggarkan dana Rp 22 miliar, Anies juga menjanjikan pemberian tambahan Rp 500 ribu per bulan kepada guru PAUD.

Anies, kata Anthony, juga berani mengambil kebijakan tidak populis.

"Misalnya mengucapkan selamat natal, datang ke gereja dan sebagainya belum lama ini," klaimnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI