Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi masih menyimpan tiga buah sepeda yang rencananya akan diberikan sebagai hadiah kepada orang yang bisa mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Padahal, Bareskrim Polri telah meringkus dua tersangka yang menjadi eksekutor teror air keras terhadap penyidik KPK tersebut. Keduanya berinisial RM dan RB yang merupakan anggota Polri aktif.
Tiga buah sepeda masih dipajang di Perpustakaan KPK yang berada di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK.
Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo menyampaikan, tiga buah sepada itu sebagai simbol perlawanan terkait teror-teror yang kerap menimpa pegawai lembaga antirasuah tersebut.
Baca Juga: Sebut Pelaku Teror Hanya Tumbal, Dewi Tanjung: Novel Berarti Kenal Dong
"Untuk tiga sepeda masih kami simpan di perpustakaan KPK sebagai simbol teror terhadap KPK harus dilawan," ujar Yudi dikonfirmasi, Selasa (31/12/2019).
Yudi mengatakan, KPK masih belum menyerahkan tiga sepeda tersebut kepada siapa yang telah mengungkap pelaku Novel. Menurutnya, pemberian tiga unit sepeda itu baru dilakukan setelah kasus Novel benar-benar dituntaskan.
"Jadi, kami masih menunggu dulu semua proses penegakan hukum ini setuntasnya hingga seluruh pelaku tertangkap," kata Yudi.
Untuk diketahui, ada tiga sepeda yang sempat diletakan di lobi Gedung Merah Putih KPK, sebagai hadiah dalam mengungkap kasus Novel.
Pertama, sepeda yang disumbangkan dari pegawai KPK dengan jenis BMX berwarna hitam bercorak putih dibeli dengan harga Rp 950 ribu.
Kedua, Sepeda dari Pengurus Pusat Muhammadiyah berwarna merah. Terakhir, sepeda milik eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Sepeda itu dibeli Saut saat bertugas di Canberra, Australia.
Baca Juga: Eks Ketua KPK Busyro Tak Percaya Alasan Balas Dendam Penyerang Novel