Suara.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Gerindra Kamarussamad merespons soal langkah Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang maju dalam Pilkada 2020.
Terkait hal itu, Kamarusamad menilai anggapan soal politik dinasti menyusul majunya anak dan menantu Presiden Joko Widodo sudah tak lagi relevan. Sebab, menurutnya, hal tersebut merupakan kesempatan setiap warga negara untuk mengabdi kepada negaranya.
"Sudah tidak relevan lagi, Gibran maju di Solo, Bobby di Medan sebagai bagian dari politik dinasti, itu adalah kesempatan yang sama bagi warga negara Indonesia untuk mendedikasikan dirinya utamanya anak-anak muda mendedikasikan dirinya mengabdi kepada warganya, di mana dia merasa punya kewajiban dan kemampuan akan hal itu," kata Kamarussamad di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Gibran diketahui akan maju dalam Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah. Sementara, Bobby berencana mengikuti kontestasi Pilkada Kota Medan, Sumatera Utara.
Baca Juga: PDIP Punya Empat Strategi untuk Pilkada 2020, Gibran Masuk Skenario?
Menurut Kamarussamad, adanya Pilkada dengan sistem pemilihan langsung tidak ada lagi politik dinasti. Sebab pemilihan langsung ditentukan oleh satu suara rakyat bukanlah dilihat dari latarbelakang calon kepala daerah.
"Dengan sistem pemilihan langsung, tidak ada lagi politik dinasti karena pada akhirnya one man one vote, satu suara ditentukan oleh satu rakyat. Jadi anak siapa dia, dia lahir dari mana pekerjaan dan profesinya apa rakyat bisa menilai secara langsung," katanya.
Lebih lanjut, ia pun mengingatkan agar penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk netral dalam Pilkada 2020.
"Karena itu, kami mendorong penyelenggara Pilkada baik Bawaslu KPU untuk tetap profesional dan netral dalam menjalankan tugas-tugasnya," katanya.
Baca Juga: PDIP Belum Setuju Bobby dan Gibran Ikut Pilkada Medan dan Solo