Bukan Senang-senang, Warga Tanah Abang Mengais Rezeki saat Malam Tahun Baru

Selasa, 31 Desember 2019 | 15:19 WIB
Bukan Senang-senang, Warga Tanah Abang Mengais Rezeki saat Malam Tahun Baru
Pesta kembang api, Kejutan di Altitude 81, Perayaan Tahun Baru Royal Ambarrukmo Yogyakarta. (Royal Ambarrukmo Yogyakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta menjadi salah satu tempat perayaan tahun baru yang diminati banyak orang. Berbagai acara musik hingga acara lainnya diadakan di sejumlah lokasi wisata atau yang digelar Pemerintah Provinsi.

Meski demikian, momen pergantian tahun ini justru dimanfaatkan warga Tanah Abang, Jakarta Pusat bukan untuk bersenang-senang, melainkan meraup rezeki.

Salah satunya adalah dengan menjadi juru parkir di sejumlah ruas jalan. Juru parkir Jalan Kebon Kacang, Johari (32) mengatakan, banyak warga sekitar tempatnya bekerja yang mengikuti jejaknya memarkir kendaraan saat tahun baru.

Johari sendiri mengaku sebagai warga asli kelahiran Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia juga sudah menjadi tukang parkir selama lebih dari 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Kisah Pesimisme Pelaku Usaha di Pesisir Pandeglang Jelang Malam Tahun Baru

Kawasan Jalan Kebon Kacang sendiri selalu menjadi kantong parkir saat acara tahun baru karena lokasinya dekat dengan bundaran HI. Bahkan untuk tahun ini, Dinas Perhubungan menyebut jalanan ini dijadikan lahan parkir resmi acara tahun baru.

Ia menceritakan sejak lama ketika malam tahun baru banyak orang lain yang tidak biasanya menjadi juru parkir, tiba-tiba ikut memarkir kendaraan di lokasinya. Menurutnya, hal ini sudah berlangsung turun-temurun.

"Sudah pasti ramai di sini. Warga Kebon Kacang, pokoknya asli Tanah Abang. Biasanya pada teman-teman sering main, bantuin parkir," ujar Johari di lokasi," Selasa (31/12/2019).

Johari menyebut sistem juru parkir di Jalan Kebon Kacang adalah dengan pembagian lahan. Ia sendiri menjaga lahan parkir seberang pintu samping mall Grand Indonesia.

Jika ada orang baru, Johari mengaku tidak bermasalah berbagi lahan saat tahun baru. Ia mengaku rela meski pendapatannya harus dibagi.

Baca Juga: Warga Bandung Akan Diceramahi 7 Ustaz di Malam Tahun Baru

Kepada Suara.com di lokasi, Johari menunjukkan beberapa orang yang sedang menunggu sore hari dimulainya jam parkir acara malam tahun baru. Ia mengaku rela berbagi dengan orang lain soal jatah parkir.

"Tuh yang sudah nongkrongin, saya tahu dia punya anak, punya bini. Emang udah kesempatan dia orang. Enggak apa-apa, kita enggak pernah larang. Saya dulu kayak dia juga. Jadi lama-lama naik, tahu lahan, tahu tempat. Pegang parkiran. Menurun soalnya," katanya.

Tidak hanya menjadi juru parkir, warga sekitar disebutnya juga kerap memanfaatkan momentum acara tahun baru untuk berdagang. Bahkan istrinya sendiri juga menjadi pedagang minuman dadakan.

"Bini saya saja sampai dagang aqua, ke-pengin juga. Ramai deh. Padahal enggak ada yang ngajarin. Dari diri sendiri saja," tuturnya.

Karena itu, ia menyatakan warga Tanah Abang menjadikan tahun baru sebagai momentum mencari uang. Hal ini, kata Johari, sudah terjadi sejak lama.

"Itu lah tradisi orang-orang sini ada saja ide-idenya. Orang sini mah, Tanah Abang, Kebon Kacang, kalau tahun baru bukan senang-senang, tapi ngeraup rezeki," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI