"Tuh yang sudah nongkrongin, saya tahu dia punya anak, punya bini. Emang udah kesempatan dia orang. Enggak apa-apa, kita enggak pernah larang. Saya dulu kayak dia juga. Jadi lama-lama naik, tahu lahan, tahu tempat. Pegang parkiran. Menurun soalnya," katanya.
Tidak hanya menjadi juru parkir, warga sekitar disebutnya juga kerap memanfaatkan momentum acara tahun baru untuk berdagang. Bahkan istrinya sendiri juga menjadi pedagang minuman dadakan.
"Bini saya saja sampai dagang aqua, ke-pengin juga. Ramai deh. Padahal enggak ada yang ngajarin. Dari diri sendiri saja," tuturnya.
Karena itu, ia menyatakan warga Tanah Abang menjadikan tahun baru sebagai momentum mencari uang. Hal ini, kata Johari, sudah terjadi sejak lama.
Baca Juga: Kisah Pesimisme Pelaku Usaha di Pesisir Pandeglang Jelang Malam Tahun Baru
"Itu lah tradisi orang-orang sini ada saja ide-idenya. Orang sini mah, Tanah Abang, Kebon Kacang, kalau tahun baru bukan senang-senang, tapi ngeraup rezeki," katanya.