Suara.com - Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menggelar acara pergantian tahun 2020 di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Panggung megah lengkap dengan berbagai dekorasi menarik turut disajikan agar masyarakat bisa menikmati acara.
Namun, di balik acara yang disajikan nantinya, terdapat keluh kesah dari orang yang berada di belakangnya. Salah satunya dari Asep (56), tukang bangunan yang menyiapkan panggung utama di sekitar monumen selamat datang ini.
Asep mengaku ia bersama rekannya harus bekerja ekstra selama tiga hari demi mewujudkan panggung yang megah dan nyaman. Bapak tiga anak ini mengaku sampai 30 Desember 2019, merasa kurang tidur.
Ia bersama 10 rekannya tidur di tenda warna putih yang berlokasi di bundaran HI. Lokasinya beristirahat disebutnya kurang nyaman.
Baca Juga: Ini Titik Kemacetan Libur Natal dan Tahun Baru 2020 Menurut Menhub
"Enak-enggak enak (kerjanya). Enggak enaknya tidurnya aja di situ, jamnya juga (kurang)," ujar Asep sambil menunjuk tenda tempatnya tidur, di lokasi, Senin (30/12/2019).
Lelaki yang tinggal di kawasan Bekasi ini mengaku paling lama tidur sekitar lima jam. Ia harus bergadang dan baru bisa terlelap ketika sudah waktu subuh.
Menurutnya, itu harus dilakukan demi mengebut pekerjaan yang ada. Bahkan begitu terbangun ia harus langsung bekerja.
"Subuh tidur, jam 10.00 WIB bangun langsung kerja lagi. Lima jam lah tidur. Lanjut terus kan enggak ada shift-shift-an," jelasnya.
Meski demikian, ia mengaku bisa menerima kondisi itu. Bukan hanya kali ini saja ia terlibat pembangunan panggung acara tahun baru.
Baca Juga: 7 Ucapan Unik Sambut Tahun Baru 2020, Bisa Buat Status di Medsos
"Ya sama lah kayak tahun kemarin, capek mah biasa," katanya.