Suara.com - Beredar video di Facebook dan Youtube yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai pucat saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap pelaku kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Video tersebut diunggah dalam kanal YouTube Garuda Nusantara pada 24 Desember 2019.
Kanal YouTube yang memiliki 18 ribu subscriber ini juga menambahkan narasi sebagai berikut.
"JOKOWI MULAI PUC4T’ SBY UNGK4P P3L4KU K0rup51 Jiwasraya Diduga Orang Belakang JOKOW1 (HEBOH)".
Dalam video tersebut disebutkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI Keenam akan ungkap kasus yang menimpa Jiwasraya.
Baca Juga: Perakit Bom di Makassar Jelang Tahun Baru Terinspirasi Game Online
Video itu telah ditayangkan lebih dari 40 ribu kali dan mendapat 212 like saat tangkapan layar diambil.
Benarkah SBY akan mengungkap pelaku kasus Jiwasraya hingga Jokowi pucat?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, diketahui bahwa informasi dalam video tersebut tidak benar.
Narasi yang disulihsuarakan dalam video tersebut berasal dari pemberitaan cnnindonesia.com dengan judul “Kejagung: 95 Persen Dana Investasi Jiwasraya di Saham Buruk” dan “Mengulas dan Menghindari Saham Gorengan yang Jerat Jiwasraya” yang tayang pada 13 Desember 2019 dan 23 Desember 2019.
Baca Juga: Disebut Dapat Perlakuan Khusus dari China, Ini Kata Huawei
Dalam cuplikan dua pemberitaan di CNN Indonesia ini tidak disebutkan sama sekali tentang SBY yang mengungkap pelaku kasus Jiwasraya ataupun Jokowi yang mulai pucat.
Cuplikan berita “Kejagung: 95 Persen Dana Investasi Jiwasraya di Saham Buruk” memperlihatkan konfrensi pers kasus Jiwasraya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick, serta komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sementara cuplikan berita berjudul “Mengulas dan Menghindari Saham Gorengan yang Jerat Jiwasraya” yang tayang pada 23 Desember 2019 memperlihatkan hasil penyelidikan Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menemukan sumber permasalahan kasus gagal bayar Jiwasraya.
Tunggakan Jiwasraya disebabkan tekanan likuiditas yang dialami perusahaan asuransi plat merah itu. Usut punya usut tekanan likuiditas ternyata terjadi karena manajemen Jiwasraya terdahulu menempatkan investasi pada portofolio saham dan reksa dana saham dengan underlying saham buruk.
Video yang diunggah kanal YouTube Garuda Nusantara tersebut secara visual hanya memainkan gambar-gambar dan cuplikan video dari berbagai sumber.
Kesimpulan
Video yang diunggah kanal YouTube Garuda Nusantara masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Sebab, informasi di dalamnya tidak ada pernyataan dari Presiden RI Keenam SBY. Video tersebut hanya menarasikan pemberitaan dari cnnindonesia.com. Jadi, tidak ada hubungan antara judul video dengan konten video.