Suara.com - Politikus PDIP Dewi Tanjung menanggapi santai maraknya publik yang menggunakan tagar #TangkapDewiTanjung di media sosial. Menurut Dewi, tagar tersebut sudah menjadi hal biasa dan tidak lagi mengagetkan.
Warganet memakai tagar itu karena Dewi sempat melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan melakukan rekayasa kasus penyiraman air keras. Padahal belakangan, polisi menangkap 2 pelaku penyerapan terhadap Novel.
Dewi menuding, tagar tersebut sengaja dimunculkan oleh para pendukung Novel yang tidak senang terhadap dirinya.
"Tanggapannya biasa saja, karena saya sudah dengar tagar ini sejak 3 Minggu yang lalu. Jadi tidak begitu saya tanggapi. Itu hal biasa saja di lakukan oleh pendukung Novel Baswedan menghujat dan mencaci-maki saya," kata Dewi saat dihubungi Suara.com, Senin (30/12/2019).
Baca Juga: Warganet Minta Dewi Tanjung Ditangkap, Polisi: Nanti Coba Saya Tanyakan
Menurut Dewi, pendukung tagar yang meminta dirinya ditangkap masih kalah jauh dibanding pendukungnya sendiri.
Berdasarkan penonton pada saluran YouTube, Dewi mengklaim yang mendukung dirinya masih jauh lebih banyak.
"Dan lagi tagarnya hanya 11 ribu, masih banyak penonton YouTube saya dong. Sedangkan penduduk Indonesia ada 280 juta jiwa yang mendukung perjuangan saya mengungkap fakta kebenaran dalam kasus ini," klaim Dewi.
"Jadi saya enggak begitu ambil pusing soal tagar buatan kubu Novel Baswedan ini. Ini bentuk rasa sayang mereka kepada saya," sambungnya.
Sebelumnya, nama politikus PDIP Dewi Tanjung masuk dalam daftar trending topik di Twitter pada Sabtu (28/12/2019).
Baca Juga: Penyiram Novel Ditangkap, Warganet Minta Dewi Tanjung Ikut Diciduk
Hal ini terjadi hampir bersamaan setelah ditangkapnya pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.