Klaim Balas Dendam, ISIS Penggal 10 Tahanan Kristen di Nigeria

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 29 Desember 2019 | 07:35 WIB
Klaim Balas Dendam, ISIS Penggal 10 Tahanan Kristen di Nigeria
Sebagai ilustrasi: Video ISIS deklarasikan perang terhadap Hamas. [SITE Intelligence Group/Washington Post]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ISIS merilis sebuah video yang bertujuan mempertontonkan anggota mereka memenggal 10 tawanan Kristen di Nigeria, dengan menyebut tindakan tersebut merupakan pembalasan atas kematian pemimpin mereka Abu Bakr al-Baghdadi beserta juru bicaranya kelompok itu.

ISIS mengunggah tayangan tersebut di saluran berita Telegram daring miliknya pada Kamis (26/12), sehari setelah perayaan Natal, dengan tulisan berbahasa Arab tanpa disertai suara.

Video itu memperlihatkan pria berpakaian krem dan penutup wajah berwarna hitam berbaris di belakang tawanan yang ditutup matanya lalu memenggal 10 dari mereka dan menembak satu tawanan lainnya.

Dilansir Reuters yang dikutip Antara pada Sabtu (28/12), dalam video itu menyebutkan para tawanan diculik dari Maiduguri dan Damaturu di Negara Bagian Borno, Nigeria, lokasi para petempur berjuang mendirikan negara Islam selama beberapa tahun.

Baca Juga: Cerita Hacker Australia Bobol Situs Kelompok Teroris ISIS

Dalam video itu, para tawanan memohon agar Asosiasi Kristen Nigeria dan Presiden Muhammadu Buhari menyelamatkan nyawa mereka.

Hanya saja, Reuters tak dapat memastikan keaslian video tersebut.

Dalam serangkaian cuitan di Twitter, Buhari mengecam pembunuhan tersebut.

"Agen-agen keji ini adalah musuh masyarakat kita bersama dan mereka tidak punya rasa kasihan pada korban, apakah mereka Muslim atau Kristen, dan oleh sebab itu kita tidak boleh membiarkan mereka memecah belah kita dan membuat kita saling bertengkar," tulis Buhari.

ISIS di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) memisahkan diri dari kelompok Boko Haram pada 2016 dan menjadi kelompok dominan di kawasan tersebut. Aksi perlawanan menewaskan sekitar 30.000 orang di Nigeria utara selama sepuluh tahun terakhir.

Baca Juga: Dipertemukan dengan Pemerkosanya, Eks Budak Seks ISIS Murka sampai Pingsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI