Eks Menteri BUMN soal Jiwasraya: Tiga Orang Goreng-goreng Saham

Sabtu, 28 Desember 2019 | 15:24 WIB
Eks Menteri BUMN soal Jiwasraya: Tiga Orang Goreng-goreng Saham
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jakarta, Senin (22/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mulai mencuat Oktober 2018 membuat berbagai pihak memberikan tanggapannya, termasuk mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan menjabat sebagai Menteri BUMN dari tahun 2011 hingga 2014 di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia bahkan sempat melontarkan pujian kepada direksi Jiwasraya lantaran bisa mengatasi imbas krisis 1998.

Melalui tulisan dalam lama daring disway.id berjudul "Neo Baru" yang diterbitkan pada Sabtu (28/12/2019), Dahlan Iskan mengaku mendapat banyak kiriman tautan berita perkembangan kasus Jiwasraya.

Dahlan kemudian bertanya kepada seorang temannya yang lebih tahu banyak tentang Jiwasraya. Menurut penjelasannya, infografis di media sosial itu salah total.

Baca Juga: Saya Tidak Suka Novel Karena Dia Pengkhianat

Mantan Dirut PLN ini awalnya ragu, "Apakah benar saya pernah menyetujui injeksi modal ke Jiwasraya pada 2012."

Namun teman Dahlan Iskan yang tidak disebutkan namanya menjawab bahwa dulu memang sempat ada usulan dari staf terkait suntikan modal untuk Jiwasraya, tapi ditolak.

"Saya sendiri yakin tidak mungkin melakukan itu (suntikan modal ke Jiwasraya). Saya anti PMN --kecuali untuk industri strategis di bawah Kemenhan," tulis Dahlan, seperti dikutip Suara.com.

Namun jawaban dari temannya itu, masih membuat Dahlan ragu dan merasa bersalah.

"Tapi saya juga ragu jangan-jangan saya benar menyetujuinya. Saya sudah banyak lupa," ungkapnya.

Baca Juga: Melahirkan, Paula Verhoeven Dihadiahi Mobil Nyaris Rp 1 M dari Baim Wong

Ia menambahkan, "Muncul juga perasaan bersalah. Jangan-jangan saya dulu juga tertipu oleh direksi Jiwasraya. Kan personalnya masih yang sama. Saya mencoba menghubungi Dirut lama itu. Yang pernah saya puji habis-habisan di pada 2012 itu. Yang saat itu mampu mencari jalan keluar yang brilian".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI