Suara.com - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membuat pesan terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai wacana ekspor benih lobster. Susi menyampaikan berbagai keuntungan yang bisa dirasakan Indonesia bila ekspor benih lobster dihentikan.
Pesan tersebut disampaikan oleh Susi melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti. Susi menyebut panen lobster kekinian mulai membaik dan akan terus membaik bila ekspor benih lobster tidak dilakukan.
"Andai saja bibit-bibit lobster tadi tidak diselundupkan; di laut, maka musim hujan ini para nelayan penangkap lobster akan merasakan panen yang lebih dibandingkan 5 tahun lalu. Setiap tahun sejak bapak memerintah penangkapan lobster jumlahnya sudah mulai terasakan. Mereka bersyukur," kata Susi seperti dikutip Suara.com, Kamis (26/12/2019).
Bila ekspor bibit lobster ditiadakan, Susi dapat memastikan industri pembesaran lobster di Vietnam akan hancur. Tak lebih dari 10 negara yang memiliki kekayaan lobster di negara mereka.
Baca Juga: Dapat Jatah Kursi Cawagub, Gerindra Indikasikan Riza Patria jadi Calon Kuat
"Pak Presiden Yth, bila penyelundupan bibit Lobster (Homarrus & P Penicilatus) bisa dihentikan, gagalkan; pengambilan bibit dengan kedok untuk pembesaran maka akan hancur & runtuhlah Industri Pembesaran (bukan budidaya) Vietnam. Kurang dari 10 negara di dunia yg punya jenis lobster ini," ungkap Susi.
Selama menjadi menteri, Susi mengaku belum mampu menghentikan 50 persen penyelundupan bibit lobster dari Indonesia ke Vietnam dan Singapura. Meski nilai stimasi hasil penggagalan mencapai Rp 1 triliun, Susi menyampaikan permohonan maaf kepada Jokowi.
"Pak Presiden Yth, 2 tahun terakhir saya tidak mampu menghentikan lebih dari 50 persen penyelundupan bibit lobster dari wilayah Indonesia ke Singapura maupun Vietnam. Walau bila dilihat dari hasil penggagalan penyelundupan nilai estimasi hampir Rp 1 triliun, yang berhasil keluar lebih dari 50 persennya," ungkapnya.
Baca Juga: Diminta Dewas Tak Rangkap Jabatan, Ketua KPK: Anjak Baharkam Bukan Jabatan