Suara.com - Kisruh soal wacana ekspor benih lobster (benur), membuat eks Menteri Kelautan dan Perikanan menyampaikan permohonan maaf. Susi mengaku tidak bisa bekerja secara maksimal di akhir jabatannya sebagai Menteri KKP.
Pernyataan tersebut disampaikan Susi melalui cuitan yang dibagikan di jejaring Twitter pribadinya, @susipudjiastuti.
Susi merasa gagal, karena di dua tahuan akhir masa jabatannya, ia tidak bisa menghentikan tindak kejahatan penyelundupan benur yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Ia pun mengaku telah mengupayakan segala cara, namun kebijakannya tak sepenuhnya terlaksana.
Baca Juga: Berusia 40 Tahun Tapi Masih Dipercaya Persija, Ismed Bersyukur
"Mohon maaf dalam 2 tahun terakhir saya gagal untuk menutup total penyelundupan bibit-bibit lobster kita. Perintah saya tidak seratus % terlaksana," cuit Susi seperti dikutip Suara.com, Kamis (26/12/2019).
Dalam cuitan sebelumnya, Susi menyebut budidaya lobster Vietnam berpotensi hancur jika tidak mendapat kan ekspor lobster dari Indonesia.
"Tanpa bibit lobster dari kita Vietnam punya ekspor lobster & Industri pembesaran lobsternya akan hancur & rontok," tulis Susi.
Ia juga membeberkan alasan dirinya gagal menghentikan penyelundupan lobster. Menurut Susi, kegagalannya tersebut dikarenakan minimnya dana dan adanya pihak-pihak yang memang sengaja melindungi penyelundupan benur tersebut.
"Namun 2 tahun terakhir terutama 1 tahun terakhir, saya tidak mampu menggagalkan penyelundupannya dengan significant. Terlalu besar uangnya hingga backing oknum-oknum besar & kuat ikut," imbuhnya.
Baca Juga: Polres Bantul Ungkap Kerangka di Septik Tank Bangunjiwo Adalah Seli
Untuk diketahui, Susi juga sempat mengungkap ongkos yang diterima para penyelundup benur. Susi menyebutkan para pelaku mendapat ongkos hingga puluhan juta untuk setiap koper.