Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi bulan-bulanan netizen setelah lantang menyuarakan penolakannya terkait wacana ekspor benih lobster yang santer akan dibuka oleh Edhy Prabowo.
Oleh sejumlah warganet, Susi diminta untuk tidak berkomentar tentang ekpor benih lobster karena sudah tidak menjabat sebagai Menteri KKP. Terlebih, saat Susi menjabat dinilai banyak terjadi permasalahan di KKP.
Melalui jejaring Twitter pribadinya @susipudjiastuti, Susi lantas membagikan sejumlah bidikan layar komentar frontal seorang netizen yang menyudutkannya.
Bukannya geram, ia justru menanggapinya dengan santai. Bahkan Susi rela membalas sindiran pedas yang dilontarkan pemilik akun @TanYo***.
Baca Juga: Rayakan Natal Perdana Sebagai Menteri, Menkes Terawan Tolak Kado Natal
"Ga usah jadi pahlawan kesiangan. Ketika lu menjabat aja RI memang sudah keok," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Kamis (26/12).
Oleh Susi, cuitan tersebut kemudian balas, "Betapa hebatnya kamu-kamu di dunia maya mencaci hanya atas perintah kebencian semata!"
Setelah itu, Susi juga membagikan bukti lain yang mendukung cuitan @TanYo***, dengan menuduh Susi diam-diam mengekspor lobster ke Vietnam.
"Benih dilarang...Lobster dewasa dipersulit masalah pengirimannya...ujungnya perusahaan dia juga yang untung," cuit @And***.
Serupa dengan reaksi sebelumnya, Susi pun kembali memberikan tanggapan lunak atas cuitan tersebut.
Baca Juga: Imbau Pengunjung Jaga Kebersihan, GKR Hayu: Jangan Haha Hihi Lalu Pulang
"Fitnahpun disebar atas perintah kebencian pula. Isinya tidak perlu masuk akal," balasnya.
Puncaknya, Susi memilih untuk membongkar identitas orang yang merisaknya dengan membagikan profil warganet tersebut.
Ia lalu menuliskan simbol silang dan WC empat kali.
Untuk diketahui, ketika Susi menjabat sebagai Menteri KKP, ia menerbitkan kebijakan larangan ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 1/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan.
Namun, setelah tampuk kepemimpinan beralih ke Edhy, dia mewacanakan menghapus larangan tersebut.
Susi kemudian membuat protes melalui akun media sosial pribadinya. Mulai dari mengunggah ulang komentar warganet yang sependapat dengannya, hingga menjelaskan jumlah kerugian negara akibat kebijakan ekspor benih lobster.
Ia juga pernah menegur warganet yang menyebut ekspor lobster bakal menguntungkan nelayan Indonesia.
"Belajar baru omong! lobster belum bisa dibreedingkan in house. Semua bibit alam. Vietnam budidaya hanya membesarkan. Dan hanya dari Indonesia mereka bisa dapat, lewat singapura atau yg langsung. Negara lain yang punya bibit tidak mau jual bibitnya. Kecuali kita, karena bodoh," balas Susi kepada warganet.