GMC di Indonesia, Inilah Manusia Pertama yang Memprediksi Gerhana Matahari

Kamis, 26 Desember 2019 | 14:25 WIB
GMC di Indonesia, Inilah Manusia Pertama yang Memprediksi Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Cincin di Deli Serdang, Kamis (26/12/2019). [YouTube/BMKG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) menjadi perbincangan hangat pada Kamis (26/12/2019). Banyak warga yang menanti kemunculan GMC di sejumlah wilayah Indonesia.

Bukan tanpa sebab, fenomena gerhana matahari kali menjadi yang ketiga sekaligus yang terakhir di tahun 2019.

Bahkan, diklaim sebagai gerhana paling bahaya karena mengancam penglihatan manusia.

Meski gerhana matahari menjadi perbincangan hangat di Tanah Air, banyak yang belum mengetahui manusia pertama yang mampu memprediksi gerhana matahari di masa lampau.

Baca Juga: Dilarang Terbang, Bukti Cyndyana Lorens Adik Kriss Hatta Bukan Selir Garuda

Penemu fenomena tersebut ternyata seorang filsuf Barat bernama Thales dari Miletus. Thales lahir di Kota Miletos, Asia Kecil, sekitar tahun 630 Sebelum Masehi.

Ia menjadi pencetus yang berhasil mengubah cara pandang mitologis di zaman Yunani menjadi lebih rasional.

Hal itu tak lepas dari masa mudanya yang hobi menimba ilmu ukur di Mesir dan Babilonia sehingga menguasai bidang astronomi dan geometri.

Segala pemikiran Thales mengacu pada penjelasan ilmiah. Bahkan, oleh filsuf Yunani arkais Aristoteles, Thales dijuluki sebagai orang pertama yang berhasil mengungkap asal mula pembentukan alam semesta.

Thales dari Miletos, manusia pertama yang memprediksi gerhana matahari. (Twitter)
Thales dari Miletos, manusia pertama yang memprediksi gerhana matahari. (Twitter)

Salah satu temuan Thales yang paling bersejarah yakni prediksinya mengenai fenomena gerhana matahari pada masa lampau.

Baca Juga: Ratusan Orang Lihat Gerhana Matahari di Lapangan Sinapeul Bandung Barat

Menurut Herodotos, pemikiran tersebut tercetus tahun 28 Mei 585 SM hingga berhasil mengakhiri perang antara Persia dan Lydia.

Semenjak saat itu, gerhana matahari diakui kebenarannya sebagai fenomena alam. Selain itu, Thales juga menjadi orang pertama yang membenarkan bentuk bumi itu bulat dan bulan memantulkan cahaya matahari.

Ia juga berhasil mengukur bayangan piramida dan jauhnya kapal laut dari pantai. Selain itu, ia menyebutkan air adalah prinsip dasar alam semesta.

Tak hanya pandai mendedah fenomena alam, Thales juga dikenal memiliki pandangan tentang jiwa, pandangan politik dan menjadi pencetus teorema Thales di bidang geometri.

Pemikiran Thales bersama dua muridnya yakni Anaximandos dan Anaximenes kemudian disebut sebagai Mazhab Miletos.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI