Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini mendaftarkan diri dalam Pilbup Pesisir Selatan melalui Partai Demokrat. Menyikapi hal ini, Ketua DPP PSI Tsamara Amany buka suara.
Faldo mengaku sangat menghargai pendapat banyak orang yang menyebutnya sebagai sosok ambisius atas keputusannya tersebut.
"Saya sangat menghargai pendapat orang-orang yang mengatakan saya terlalu ambisius. Sering kali saya berpikir, ya kita memang harus punya ambisi. Bukannya, semua yang kita pakai hari ini berawal dari ambisi?" kata Faldo seperti dikutip Suara.com, Rabu (25/12/2019).
Sementara itu bagi Tsamara, dalam berpolitik akan lebih elok jika tidak terlihat ambisius.
Baca Juga: Fungsinya Vital, Ini yang Perlu Diperhatikan saat Memilih Helm
Namun dalam cuitan yang diunggahnya ke akun Twitter pribadinya @TsamaraDKI, pada Kamis (26/12/2019), Tsamara memberikan pembelaan kepada Faldo Maldini.
"Di politik kita diajarkan untuk jangan kelihatan ambisius karena dianggap tak elok," tulis Tsamara.
Ia menambahkan, "Tapi belakangan saya juga bertanya. Apa yang salah dengan menjadi ambisius? Apa yang salah jika seseorang mengejar jabatan publik? Bukankah itu sama saja dengan orang yang sedang berusaha mengejar cita-cita?"
Menurut Tsamara, dalam dunia politik harus mampu menjembatani idealisme dengan realita yang ada.
"Anggaplah kita punya program yang bagus diimplementasikan di tingkat provinsi, tapi kita hanya bisa maju di level kabupaten. Kenapa tidak coba itu diimplementasikan di tingkat kabupaten?" ujarnya.
Baca Juga: Perdana Gerhana Matahari Cincin Melintasi Aceh, Catat Daerah dan Waktunya
Tsamara mengatakan bahwa ambisi pribadi harus dibatasi dalam politik. Tapi mengejar jabatan publik menurutnya juga tidak selalu negatif.
"Mengejar jabatan publik menurutku juga tak melulu negatif asalkan memang upaya itu didasari dengan keinginan untuk perbaikan, seperti dalam kasus Faldo yang ingin fokus di Sumbar," ucap Tsamara.
Sebelumnya, keputusan Faldo mendaftarkan diri dalam Pilbub Pesisir Selatan menjadi bahan risakan publik sebab dinilai sebagai kutu loncat.
Sebelum memutuskan bergabung dalam Pilbup Pesisir Selatan, Faldo maju dalam Pilgub Sumatera Barat 2020 melalui PSI. Ia juga telah didapuk sebagai Ketua DPW PSI Sumatera Barat.
Sayang, langkah Faldo untuk mencapai kursi nomor satu di Sumatera Barat terhenti lantaran adanya syarat batas usia maju Pilkada. Ia sempat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi namun ditolak.
Saat ini Faldo masih tercatat sebagai pengurus PSI Sumatera Barat. Faldo telah mengantongi izin dari PSI untuk mendaftar di Pilbup Pesisir Selatan melalui Demokrat lantaran PSI tak memiliki kursi di DPRD Pesisir Selatan.
Eks politisi PAN itu dinilai tidak memiliki pendirian yang teguh karena gemar berpindah partai. Sejumlah warganet menilai Faldo sebagai kutu loncat dan terlalu berambisi mengejar kekuasaan.
"PAN-PSI-Demokrat, kira-kira nanti mau loncat kemana lagi? Udah kayak naik komidi puter, muter-muter nggak jelas," kata @arisnawan82.
"Pantang menyerah dan pantang malu," ujar @orangbiasaaje.
"Kayaknya si Faldo ini ngebet banget ya pengen jadi pejabat, biasanya yang ngebet gini nih akhirnya berurusan sama KPK," ungkap @rini00697911.
"Lagi mengutuki diri sendiri dulu sempat ngefans sama @FaldoMaldini. Ternyata cuma politikus kutu loncat yang nggak punya arah dan ideologi yang jelas," tutur @ansbilabi31.