Istana: Perayaan Natal di Dharmasraya Tidak Boleh Dihalangi!

Selasa, 24 Desember 2019 | 21:08 WIB
Istana: Perayaan Natal di Dharmasraya Tidak Boleh Dihalangi!
Presiden Jokowi melakukan kunjungan di Dharmasraya, Sumatera Barat. [Foto Intan - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa negara menjamin kebebasan beribadah kepada semua warga negara termasuk umat Nasrani yang sedang merayakan Natal.

Pernyataan Jokowi disampaikan lewat Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono.

Menurutnya, tidak boleh ada pihak yang menghalang-halangi warga untuk beribadah. Hal ini disampaikan menyikapi adanya pelarangan ibadah Natal di Dharmasraya, Sumatra Utara.

"Kalau dari Presiden selalu jelas pesannya, kebebasan beribadah adalah hak konstitusional warga negara. Tidak boleh dihalangi," ujar Dini saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/12/2019).

Baca Juga: Respons soal Larangan Natal, Akbar Tanjung Curhat Masa Masuk SMA Katolik

Sebelumnya, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan jika larangan Natal di Kabupaten Dharmasraya sedang diselesaikan baik-baik, meski tidak menjelaskan teknisnya.

"Sedang diselesaikan secara baik-baik. Soal teknis di lapangan supaya dijaga sedemikian rupa agar tidak terjadi konflik," kata Mahfud di Jakarta, Minggu (22/12).

Diketahui, jemaat Stasi Santa Anastasia, yang beranggotakan 40 orang sudah bersiap menggelar kebaktian Natal dalam rangka memperingati hari kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Namun, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya mengeluarkan larangan perayaan Natal melalui surat pemberitahuan pada 10 Desember 2019, yang intinya menyebutkan pelarangan perayaan Natal secara bersama-sama, kecuali di rumah ibadah resmi.

Salah satu alasannya adalah untuk menghindari dampak sosial atas "keberadaan rumah yang dijadikan tempat ibadah" oleh umat Kristiani.

Baca Juga: Heboh Larangan Natal, Bagaimana Nasib Umat Kristiani di Dharmasraya?

Trisila Lubis, salah satu anggota Jemaat Stasi Santa Anastasia, mengaku sangat kecewa dengan pelarangan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI