Suara.com - Perempuan berhijab Rana El Asmar mengalami serangan Islamophobia di sebuah kafe di Syndey pada akhir November 2019 saat tengah hamil besar, kini ia telah melahirkan bayi laki-laki yang sehat.
Perempuan berusia 31 tahun ini sedang ngobrol bersama dua rekannya di sebuah cafe di Parramatta, ketika pria bernama Stipe Lozina tiba-tiba masuk dan mendekati meja mereka.
Stipe melontarkan makian bernada Islamophobia terhadap Rana terkait identitasnya sebagai Muslimah yang terlihat dari jilbab yang ia kenakan, tak lama Stipe langsung menyerang dengan memukulinya.
Rana terjatuh ke lantai akibat pukulan sebanyak 14 kali ke wajahnya, tak sampai disitu, ia pun diinjak di bagian kepala.
Baca Juga: Fadli Zon: PMA Majelis Taklim Terpapar Islamophobia
Stipe, usia 43 tahun ditangkap polisi pada hari kejadian tanggal 20 November tersebut. Kasusnya juga sudah disidangkan di pengadilan magistrasi pada 5 Desember lalu.
Terdakwa yang memberikan keterangan melalui sambungan video dalam sidang magistrasi menyatakan tidak bersedia didampingi pengacara.
Hakim Andrew Millar sampai empat kali memperingatkan Stipe, karena beratnya dakwaan yang dituduhkan padanya.
Setelah kejadian, Rana sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat, sambil mengungkapkan pengalamannya itu melalui akun Facebooknya.
Ia mengatakan warga masyarakat Muslim di Australia sudah terbiasa menjadi sasaran tindakan Islamophobia dari sejumlah oknum.
Baca Juga: Dinilai Islamophobia, Fadli Zon: SKB 11 Menteri Bukti Kemunduran Demokrasi
"Saya lahir dan besar di Sydney, Australia. Saya seorang Muslimah," katanya.
"Saya telah mengalami pelecehan dan kebencian secara verbal dari warga Australia lainya. Tapi saya tak pernah berpikir mendapat serangan fisik seperti ini akan menimpa diriku," ujar Rana.
Kini kabar mengenai kelahiran bayinya pun diungkapkan Rana di akun Facebooknya.
"Saya ingin menyampaikan kabar mengenai kelahiran bayi laki-lakiku, Zayn," kata Rana.
"Saya tahu hal ini akan memberikan ketenangan bagi kalian yang mengetahui masa-masa sulit bagi saya, dan kini bayi yang tak berdosa ini bisa lahir dengan selamat," ujarnya.
"Dia menjadi sebuah anugrah dan saya akan nikmati momen spesial ini bersamanya di rumah sambil menjalani pemulihan," tambahnya.
Sementara Stipe saat ini mendekam dalam tahanan setelah permintaannya untuk mendapatkan tahanan luar ditolak pengadilan.
Dakwaan yang dituduhkan kepada Stipe adalah penganiayaan yang menurut keterangan polisi kemungkinan dilatarbelakangi motif Islamophobia.
Saksi-saksi di TKP menyebutkan pria itu melontarkan ujaran anti-Muslim kepada Rana sebelum melakukan penganiayaan.
Wanita Berjilbab Paling Berisiko Diserang
Pekan lalu, laporan tentang Islamofobia dari Charles Sturt University (CSU) menyebutkan bahwa wanita berjilbab paling berisiko mengalami serangan.
Dari 349 insiden selama periode 2016/2017, hampir tiga perempatnya dilakukan terhadap perempuan. 96 persen korban perempuan ini mengenakan jilbab.
Dewan Nasional Imam Australia menyayangkan bahwa kaum wanita paling banyak menjadi korban dari tindakan Islamophobia itu.
Stipe telah ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan melakukan penyerangan terhadap orang lain. Permohonannya untuk menjalani tahanan luar ditolak pengadilan yang akan mulai memeriksa kasusnya mulai 5 Desember.
Asosiasi Muslimah Australia menyatakan telah berbicara dengan pihak keluarga El Asmar dan menyampaikan dukungan mereka.
"Dia masih perlu mengatasi syok yang dialaminya. Dia masih syok, begitu pula seluruh keluarganya," kata ketua asosiasi ini, Maha Abdo.
Dalam postingannya, Rana El Asmar menambahkan bahwa sebagai seorang ibu, istri atau anak perempuan dari seseorang, seharusnya bisa merasa aman dimana saja.
"Saya khawatir dengan dunia tempat anak-anak kita akan tumbuh jika permasalahan ini tidak diatasi," paparnya.