Merawat Kerukunan Umat Beragama Kampung Tugu Lewat Musik Keroncong

Selasa, 24 Desember 2019 | 18:49 WIB
Merawat Kerukunan Umat Beragama Kampung Tugu Lewat Musik Keroncong
Persiapan misa natal di Gereja tertua di Indonesia, yakni Gereja Tugu di Kampung Tugu, Semper, Jakarta Utara. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sambil berjalan mulai dari halaman depan hingga memasuki ruangan di dalam gereja, gerakan bibir Alfons tak henti-hentinya menjelaskan setiap inchi bangunan bersejarah yang berada di hadapannya. Sebuah Gereja berasitektur peninggalan Portugis yang diresmikan tahun 1748 itu masih kokoh berdiri hingga kini.

Alfons menuturkan, gereja yang tengah dijelaskan seluk beluk sejarahnya itu bernama Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, atau kerap disebut dengan Gereja Tugu. Dikatakannya, bangunan gereja yang merupakan cagar budaya itu sampai sekarang masih terjaga keasliannya meski usianya sudah lebih dari dua abad.

Mulai dari mimbar Gereja, cawan perjamuan, hingga kursi yang berada di kiri dan kanan bagian depan ruangan, disebut Alfons, kondisinya masih sama sejak gereja tersebut ada. Begitupun kayu-kayu yang menjadi atap dan jendela gereja, semuanya masih asli.

Keasliannya itu memang sengaja dirawat, mengingat bangunannya yang berstatus sebagai cagar budaya.

Baca Juga: Jelang Malam Natal, Gegana Sterilisasi Gereja Katedral

"Jadi apapun yang mau diubah, semisal memasang AC itu juga harus melalui sidang karena status bangunanya cagar budaya," kata Alfons pada Selasa (24/13/2019).

Kebetulan saat Suara.com datang mengunjungi Gereja Tugu di Kampung Tugu, Kecamatan Semper, Jakarta Utara, suasana persiapan menjelang Misa Malam Natal terasa. Penduduk sekitar bersama pengurus Gereja Tugu yang mayoritas keturunan Portugis bergotong royong mempersiapkan agenda Misa Malam Natal.

Alfons berujar, kehadiran para keturunan Portugis yang merupakan penduduk Kampung Tugu itu menjadi salah satu ciri khas dan keunikan di Gereja Tugu.

Selain sisi kesejarahan Gereja Tugu, Alfons menjelaskan ada hal berharga lainnya yang telah menjadi tradisi dan dijaga oleh penduduk Kampung Tugu, yakni keragaman dan toleransi antarumat beragama.

Salah satu bukti nyata adanya toleransi di Kampung Tugu, khususnya Gereja Tugu ialah melalui musik keroncong. Sebagaimana diketahui, Kampung Tugu memang dikenal luas dengan musik peninggalan Bangsa Portugis, yaitu Keroncoong Tugu.

Baca Juga: 316 Gereja Dapat Pengamanan Khusus, Ditinjau Langsung Kapolri dan Panglima

Musik itu juga yang kerap dimainkan mengiringi ibadah rutin umat Kristiani maupun saat hari raya besar seperti Natal di Gereja Tugu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI