5 Tradisi Unik Perayaan Natal di Indonesia, Wayang Kulit hingga Kunci Taon

Selasa, 24 Desember 2019 | 17:35 WIB
5 Tradisi Unik Perayaan Natal di Indonesia, Wayang Kulit hingga Kunci Taon
Pohon Natal bertema Line di Senayan City. (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Masyarakat di Kampung Tugu, Koja, Jakarta Utara memiliki tradisi Rabo-rabo sebagai bentuk perayaan Natal. Setiap Natal tiba, masyarakat setempat saling berkunjung ke rumah para tetangga sembari bernyanyi dan menari diiringi lagu keroncong tugu.

Rumah yang telah disambangi akan ikut dalam rombongan untuk ikut bernyanyi dan menari menuju ke rumah warga berikutnya.

Bundaran HI (Shutterstock)

4. Ngejot dan Penjor di Bali
Selama perayaan Natal, gereja-gereja di Bali akan memasang hiasan penjor yang menjadi ciri khas Bali. Penjor dipasang menjulang tinggi dan melekuk ke depan menambah semarak Natal di Bali.

Tak hanya itu, umat Kristiani di Bali juga terus melestarikan budaya Ngejot sebagai perayaan Natal. Mereka akan memasak makanan khas Bali dan membagikannya kepada masyarakat lain sebagai ungkapan rasa syukur.

Penjor khas Bali (ist)

5. Kunci Taon di Manado
Umat Kristiani di Manado juga memiliki cara unik dalam merayakan Natal. Sejak memasuk bulan Desember, ibadah Natal sudah mulai dilakukan di gereja-gereja di Manado.

Selain itu, masyarakat Manado juga melakukan ziarah ke pemakaman kerabat dan saudara. Saat ziarah tersebut, mereka akan meletakkan lampu hias di atas makam.

Puncak perayaan Natal di Manado akan digelar pada hari Minggu pertama di bulan Januari. Dalam tradisi perayaan yang disebut Kunci Taon ini masyarakat Manado akan melakukan pawai berkeliling kota dengan mengenakan berbagai kostum menarik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI