Melihat Persiapan Malam Misa di Gereja Tugu Peninggalan Portugis

Selasa, 24 Desember 2019 | 13:06 WIB
Melihat Persiapan Malam Misa di Gereja Tugu Peninggalan Portugis
Persiapan misa natal di Gereja tertua di Indonesia, yakni Gereja Tugu di Kampung Tugu, Semper, Jakarta Utara. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang perayaan Hari Raya Natal, seluruh Gereja tengah sibuk mempersiapkan malam Misa, tidak terkecuali di salah satu Gereja tertua di Indonesia, yakni Gereja Tugu di Kampung Tugu, Semper, Jakarta Utara.

Gereja peninggalan bangsa Portugis yang kini bernama Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu itu diketahui dibangun pada tahun 1747 dan diresmikan setahun setelahnya pada 1748.

Alfons, salah seorang pengurus GPIB Tugu mengatakan warga Kampung Tugu dan beberapa jemaat tengah bergotong royong mempersiapkan malam misa.

"Saat ini menjelang persiapan daripada Misa Natal nanti kita sedang mempersiapkan acara dekor Gereja juga para pemuda maupun jemaat di sini juga mempersiapakan keamanan bersama-sama aparat yang ada agar situasi di sini berjalan baik," ujar Alfons saat ditemui, Selasa (24/12/2019).

Baca Juga: Liburan Natal, Jalan Menuju Puncak Macet 10 Km

Mereka sejak tadi pagi tampak sibuk memasang tenda dan meletakan kursi-kursi di halaman depan Gereja Tugu. Bahkan pohon natal dan hiasan lainnya juga telah berada di Gereja Tugu.

Alfons menuturkan, pemasangan tenda tersebut bertujuan untuk menampung jemaat pada malam Misa.

"Karena di dalam itu daya tampungnya hanya sekitar 200 orang, jadi kita persiapkan juga kursi di luar untuk jemaat," ujar Alfons.

Persiapan misa natal di Gereja tertua di Indonesia, yakni Gereja Tugu di Kampung Tugu, Semper, Jakarta Utara. (Suara.com/Novian)
Persiapan misa natal di Gereja tertua di Indonesia, yakni Gereja Tugu di Kampung Tugu, Semper, Jakarta Utara. (Suara.com/Novian)

Alfons mengatakan, ada keunikan tersendiri dalam setiap perayaan Natal di Gereja Tugu, mulai dari malam Misa hingga keesokan harinya. Keunikan tersebut, kata Alfons, yakni kehadiran musik keroncong yang menjadi pengiring ibadah.

Kehadiran musik keroncong tidak terlepas dari penduduk Kampung Tugu yang mayoritas merupakan keturunan Portugis.

Baca Juga: 2 Menteri Ini Disebut Cocok Main Film Horor Ketimbang Larang Perayaan Natal

Keroncong sebagaimana diketahui juga menjadi ciri khas musik bangsa Portugis. Para jemaat yang mayoritas masih keturunan asli orang Portugis juga menambah unik suasana Natal di Gereja Tugu

"Kalau di Gereja Tugu ini uniknya ini selain dari Gerejanya ini, uniknya itu masih ada keturunan Portugis yang menjadi jemaat di sini dan ini masih dipertahankan sampai sekarang," kata Alfons.

"Kemudian tradisi daripada ibadah di sini ada tradisi ibadah diiringi musik keroncong. Jadi seperti kita tahu musik keroncong itu merupakan musik yang dibawa orang orang Portugis ke Indonesia dan kemudian diperkenalkan di daerah Tugu ini dan musik keroncong masih dipakai dalam acara-acara ibadah ataupun adat isitidat orang Tugu ini," tuturnya.

Adapun malam Misa di Gereja Tugu dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni pada pukul 18.00 WIB dan 21.00 WIB.

Alfons kemudian berharap malam Misa pada hari ini serta perayaan Natal esok hari dapat berjalan lancar dan aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI